Maros, GoSulsel.com – Umumnya alat musik tradisional kecapi hanya dimainkan oleh pria dewasa kalangan Bugis-Makassar.

Namun, kali ini berbeda. Alat musik tradisional khas Sulsel ini dimainkan oleh siswa dan siswi kelas 5 SDN 31 Maros, saat gelaran penamatan dan perpisahan siang tadi.

Mereka setiap sore sekali dalam seminggu diajari oleh guru dalam ekstrakurikuler. Musik tradisional yang terbilang langkah ini diajarkan dalam kelas simponi kecapi.

Kepala Sekolah SDN 31 Maros Maria Florensiana Yosebel, menerangkan. (15/5/2018), bahwa salah satu bentuk upaya dalam pelestarian budaya yakni penanaman yang dilakukan sejak dini.

“Anak-anak cenderung senang bermain, tinggal bagaimana kita orang tua memperlihatkan permainan yang baik, positif dan ramah anak,” katanya.

Dalam ekskul tersebut tidak hanya mengajarkan kecapi saja, akan tetapi juga mengajarkan gandrang bulo dan sejumlah tari tradisional misalnya mappadendang, empat etnis dan sebagainya.

“Dengan begini, budaya akan tertanam baik kepada anak karena telah mendapatkan pembinaan sejak dini,” ujarnya disela-sela kegiatan penamatan dan perpisahan SDN 31 Maros. (*)

---