Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani/IST

Polda Sulsel Minta Da’i Tidak Sampaikan Tausiah Pemantik Radikalisme

Jumat, 18 Mei 2018 | 03:01 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, Gosulsel.com –  Memasuki bulan suci Ramadan, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menghimbau kepada para Da’i agar memberikan ceramah ramadan yang tidak membuat seseorang menjadi radikal.

Himbauan ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, terkait maraknya aksi teror di beberapa kota di Indonesia.

pt-vale-indonesia

“Kita himbau kepada MUI dan FKUB agar memberikan tausiah-tausiah atau ceramah agama yang tidak membuat seseorang menjadi radikal. Ajaran radikalisme tolong dihilangkan, agar tidak memicu masyarakat melakukan aksi teror,” ujarnya, Kamis, (17/5/2018).

Selain itu, pihak Polda Sulsel juga menghimbau kepada RT/RW untuk melakukan deteksi dini terhadap masyarakat yang baru di lingkungannya. Hal tersebut tidak terlepas bagian dari dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi sudah memasuki bulan Ramadan.

“RT/RW kami harapkan bisa mendeteksi warga yang baru, terutama yang tinggal di kontrakan atau kos-kosan agar betul-betul digetahui apa pekerjaannya, apa profesinya. Apabila ada yang mencurigkan segera laporkan ke pihak kepolisian,” lanjutnya.

Lebih lanjut, langkah proteksi dini tersebut harus juga dilakukan di dunia maya. Dicky Sondani sendiri mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Menkominfo untuk mencegah aksi radikalisme tersebut.

“Kepada Menkominfo, kita sudah melakkukann kerjasama supaya aku-akun ataupun hal-hal yang di media sosial yang mendukung aksi terorisme itu dihilangkan. Inilah upaya-upaya kita,” katanya.

Namun, yang lebih penting menurutnya terkait penanganan dini tersebut adalah keterlibatan masyarakat Sulsel secara aktif. Serta meminta masyarakat Sulsel untuk tetap waspada. diharapkan keterlibatan aktif masyarakat untuk tetap waspada.

“Kita harapkan masyarakat Sulawesi Selatan yang beragam, suku bangsa dan agama bisa bersatu menghadapi aksi teror ini. Kita tetap tenang, namun waspada ditingkatkan. Jangan sampai kita tidak mengatahui apa yang terjadi di tempat kita,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA