FISS Desak Bupati Tutup Aktivitas Gunung Bawakaraeng

Senin, 21 Mei 2018 | 17:55 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Afrilian Cahaya Putri - GoSulsel.com

Gowa, Gosulsel.com — Forum Intelektual Selatan Sulawesi (FISS) melakukan diskusi bersama Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, membahas terkait Keadaan Gunung Bawakaraeng yang kian mengkhawatirkan. Senin (21/5/2018).

Dalam diskusi ini pun FISS mendesak Bupati Adnan untuk menutup Gunung Bawakaraeng dari aktivitas pendakian.

pt-vale-indonesia

Menanggapi hal tersebut, Bupati Adnan mengatakan, mengambil sebuah kebijakan harus didasari dengan sebuah landasan.

“Landasan dalam hal ini adalah regulasi, harus ada regulasinya karena selama saya menjadi bupati di Gowa, belum ada regulasi yang mengatur tentang Gunung Bawakaraeng, sehingga Pemda Gowa tidak bisa mengambil sebuah kebijakan tanpa ada landasan hukum yang jelas,” ujar Bupati Adnan.

Sehingga Bupati Adnan mengarahkan untuk dikaji kembali, apakah dibutuhkan peraturan daerah atau hanya peraturan bupati.

Terkait dijadikannya Gunung Bawakaraeng sebagai Heritage, maka bupati sangat mendukungnya.

Bupati akui sejarah gunung bawakaraeng yang dijelaskan oleh pemerhati gunung bawakaraeng Navy James baru diketahui hingga ke akar-akarnya. Sebelumnya, bupati hanya mengetahui hanya garis besarnya saja.

Tak hanya itu, Bupati Adnan mengatakan, dengan melihat kerusakan-kerusakan yang mencapai 55 persen mengharuskan pihaknya untuk menutup Gunung Bawakaraeng, tentunya disertai dengan regulasi.

“Oleh karena itu, kalau tidak diantisipasi dari sekarang, maka kerusakannya semakin besar, itulah yang tidak kami inginkan,” tambahnya.

Dengan keadaan tersebut, maka bupati berinisiatif menerima FISS untuk berdialog, memberikan masukan kepada pemda Gowa.

“Nanti akan kita kaji, kalau memang mengharuskan Bawakaraeng ditutup, ya akan kita tutup berapa lama pun itu,” jelasnya.

Meskipun nantinya akan ada pro dan kontra dari kebijakan tersebut, bupati mengatakan pihaknya lebih melihat dari asas manfaat kebijakan tersebut.

“Apakah asas manfaatnya jauh lebih besar, jika asas manfaat lebih besar sekalipun ada yang kontra tidak masalah, yang kontra itukan biasanya orang yang mau mendaki tapi sudah tidak bisa, tapi panggillah mereka untuk diskusi, agar mereka tahu separah apa kerusakan Bawakaraeng saat ini,” tambah Adnan.

Sehingga bupati menyarankan, untuk kembali diseminarkan, mengajak seluruh stakholder sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait perencanaan dari pemerintah untuk penutupan Gunung Bawakareng, melihat keadaanya saat ini sudah sangat memperihatinkan.(*)