#

Aktivis Mahasiswa Harap Survei Bohong Jangan Buat Rakyat Sulsel Gaduh

Selasa, 22 Mei 2018 | 03:07 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

MAKASSAR, Gosulsel.com – Survei pesanan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan terus berdatangan. Hal ini lantaran banyaknya lembaga survei yang merilis hasil riset yang berbeda. Bahkan ada kecenderungan menguntungkan dan merugikan kandidat tertentu.

Bahkan, belakangan diketahui, lembaga survei yang mengunggulkan kandidat tertentu memiliki hubungan emosional yang baik dengan kandidat yang diunggulkan dalam surveinya.

Hal itu diketahui setelah direktur salah satu lembaga survei beberapa kali terekam kamera dengan kandidat yang diuntungkan. Tidak hanya berfoto, bahkan memperagakan simbol kampanye kandidat yang diunggulkan.

Tidak hanya itu saja, bahkan lembaga itu survei juga bagian dari kandidat tertentu. Tidak sedikit diantaranya adalah konsultan politik kandidat yang dimenangkan.

Menanggapi hal itu, aktivis Mahasiswa, Muhammad Ilyas menegaskan, semestinya kandidat tidak boleh dengan sengaja menggandeng lembaga survei hanya untuk merilis hasil survei yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, apalagi jika hanya untuk kepentingan opini politik.

“Jangan buat masyarakat Sulsel gadung dengan hasil survei bohong-bohong. Apalagi kalau orang-orang di lembaganya adalah bagian dari tim, lebih parah lagi kalau surveyornya adalah tim juga,” tegas Ilyas, Senin (21/5/2018).

Dia menegaskan, kualitas demokrasi akan rusak jika kandidat terlibat ‘mendriver’ survei ‘bohong’. Olehnya, dia meminta kepada seluruh masyarakat Sulsel untuk tidak langsung percaya dengan hasil survei. Apalagi jika memang tidak kredibel.

“Kita berharap, agar masyarakat tidak ikut terprovokasi,” kata pemuda asal Kabupaten Bantaeng ini.

Meski demikian, dia mengaku, bahwa ada pula lembaga survei yang memang kreadibiltasnya baik. Lembaga survei ini, kata dia, mampu mempertanggung jawabkan metodologi survei dan jarang melakukan rilis.

“Kalau hasilnya kredibel. Tidak jadi masalah. Tapi kita tidak mau jika dimanfaatkan, dipaksakan hasilnya oleh kandidat tertentu,” tandasnya.(*)


BACA JUGA