#

Survei Profesional Harus Netralisir ‘Survei Tipu-Tipu’

Rabu, 23 Mei 2018 | 04:18 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar,GoSulsel.com – Maraknya Lembaga survei yang ketahuan rekam jejaknya bagian untuk mencoba menggiring opini survei subjektifnya dengan menguntungkan kliennya dan melemahkan rivalnya, terus menuai sorotan.

Pasalnya kondisi ini bisa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Apalagi jika lembaga survey memenangkan masing-masing-masing kliennya, itu bisa membingungkan rakyat. Apalagi kalau melakukan politik survei dengan mengabaikan metodologi yang sesungguhnya.

pt-vale-indonesia

SSI misalnya yang ketahuan sejak dulu bagian dari NA, dan akurasinya banyak tidak sesuai dengan hasil Pilkada kabupaten/Kota di Pilkada sebelumnya, diingatkan tidak ikut-ikutan ketularan “berbohong”.

Pemerhati Sosial Kemasyarakatan, Accong Paraya mengungkapkan , jika rilis masing-masing lembaga survey dengan hasil yang berbeda dan mengunggulkan kandidat yang berbeda pula adalah sebuah kejanggalan. 

“Bisa saja ini merupakan suatu gerakan yang terstruktur antara kandidat dan surveyor, jika pada temuan temuan hasil antara surveyor satu dengan yang lain mempunyai perbedaan signifikan. Ini ada apa,”tegas Accong.

Tokoh Pemuda asal Toraja ini menilai, fenomena ini juga akan berdampak pada konsisi sosial dalam masyarakat, dimana rakyat akan kebingungan.

“Hal ini yang harus menjadi perhatian kita semua, terkhusus kepada lembaga yang melakukan survey untuk dibuatkan regulasi  tentang metode, sampling dan hasil yang objektif dan jujur,” katanya.

Menurutnya, sepanjang lembaga tersebut punya kredibilitas, dan punya rekam jejak bagus, itu tidak masalah. Sebab proses demokrasi, memang membutuhkan temuan temuan riset yang benar-benar objektif.

“Ini yang semestinya diberi ruang bagi lembaga yang memang profesional dan selalu menjaga kredibilitasnya, sekalipun itu konsultan kandidat. Tidak masalah, sepanjang bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA