#

Pemerhati Pendidikan Sebut Program IYL-Cakka Lebih Menonjol & Realistis

Sabtu, 26 Mei 2018 | 19:16 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar,GoSulsel.com -Program pendidikan berkualitas secara merata tanpa pungutan yang dicanangkan pasangan nomor urut 4, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) mendapat apresisi dari pemerhati dan praktisi pendidikan Sulawesi Selatan.

Direktur Lensa Cendikia Indonesia, Zulfahmi misalnya, menilai program pendidikan dengan subsidi tambahan sebesar Rp1,5 Triliun per tahun memang harus mendapat support. 

pt-vale-indonesia

Menurutnya, ini adalah terobosan IYL-Cakka untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sulsel, termasuk membebaskan semua jenis pungutan yang selama ini kadang memberatkan orang tua siswa.

“Karena kalau kita mau mengacu pada subsidi pendidikan nasional, rasa-rasanya tidak cukup mengcover kebutuhan peserta didik kita. Mana mungkin ada pendidikan berkualitas dengan subsidi pendidikan yang tak bisa mengcover kebutuhan dasar peserta didik. Nah inilah solusi yang ditawarkan IYL-Cakka, dan itu sangat baik,” kata Zulfahmi, Sabtu (26/5/2018).

Fahmi, sapaan akrabnya menuturkan, program pendidikan yang dicanangkan IYL-Cakka memang lebih menonjol dan realistis. Hal ini sangat wajar, karena selain IYL sudah punya bukti dan pengalaman menerapkannya saat menjabat bupati Gowa, juga berdasar dari disertasi doktor IYL di Unhas.

Di disertasi yang mengantarkan IYL menjadi salah satu lulusan program doktoral di Unhas, melakukan penelitian pendidikan dasar di 7 negara. Termasuk di negara yang sistem pendidikan terbaik di dunia, seperti Firlandia.

“Program ini kan disampaikan secara transparan. Bahkan massif disosialisasikan, artinya Pak Ichsan memang siap bertanggung jawab secara pribadi. Namun itu wajar saja, karena kematangan pendidikan Pak Ichsan kan bukan kepentingan Pilgub saja. Tapi lebih dari itu pada program doktoral mengangkat kualitas pendidikan,” ujarnya.

Ichsan Yasin Limpo memang telah berhasil memprakarsai program pendidikan berkualitas dan gratis. Dia adalah tokoh yang pertama memberlakukan perda pendidikan gratis di Indonesia. Hal ini dilakukan saat menjabat sebagai Bupati Gowa.

Begitu juga pertama menerapkan di Indonesia program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB). Dan hasilnya kini semakin dirasakan. Hal ini tercermin saat dari jumlah lulusan SMA dan sederajat di Gowa yang masuk Perguruan Tinggi dengan jalur bebas tes makin meningkat.

“Saya kira beliau punya pengalaman dan kemampuan manajemen. Beliau Bupati yang pertama berani memberlakukan pendidikan gratis. Dan pengalaman SKTB itu mungkin jadi modal besar,” tandasnya. (*)


BACA JUGA