#

Survei JSI Uji 3 Isu Lokal, Hanya Korupsi yang Resisten

Senin, 28 Mei 2018 | 17:47 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) menguji 3 isu lokal pada survei perilaku pemilih jelang Pilgub Sulsel tahun ini. Hal itu dimasukan pada survei perilaku pemilih periode Mei 2019. Tiga isu lokal tersebut, yakni isu korupsi, dinasty dan ijazah palsu.

Wakil Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesi (JSI), Popon Lingga Geni mengatakan, isu lokal ini diuji berdasarkan kualitatif lapangan. Isu yang diuji adalah hal yang trend diperbincangkan merata di semua Sulawesi Selatan.

Dari hasil survei yang dilakukan JSI, terlihat yang paling resisten berpengaruhi kandidat adalah isu korupsi. 30,2% responden menjawab bahwa ada kandidat di Pilgub Sulsel yang mentan terpidana korupsi, sementara yang tidak mengetahui sebesar 69,8%.

Dari 30,2% yang mengaku tahu, sebanyak 58,6% yang mengatakan bahwa kasus kandidat yang bersangkutan bersalah, 12,2% mengaku tidak bersalah dan 29,3% mengaku tidak tahu dan tidak menjawab. Olehnya dia menilai, isu korupsi sangat berpengaruh.

“Pasti punya pengaruh terhadap kandidat dipersepsi mantan terpidana kasus korupsi. Terlihat kan dari 30,2% (yang mengaku tahu), lalu yang menyatakan bersalah adalah 58,6%,” kata Popon saat memberikan keterangan pers di Hotel Grand Immawan, Jalan Pangayoman, Makassar, Senin (27/5/2018).

Dia tidak menampik, bahwa ini sangat mengancam bagi kandidat yang dipersepsikan mantan terpidana korupsi. “Pasti akan berpengaruh, karena jarang sekali kandidat yang lalu, yang punya kasus korupsi. Apalagi sudah ditahan, lalu memenangi pemilihan kepala daerah,” kata dia.

Sementara, untuk isu Dinasty dan Ijazah palsu, mayoritas masyarakat pemilih tidak percaya. Sebanyak 33,8% pemilih mengetahui Ichsan Yasin Limpo (IYL) bersaudara dengan eks Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sementara yang tidak mengetahui 66,2%.

Dari 33,8% yang mengaku tahu, saat ditanya sebanyak 61,2% mengaku mendukung IYL mencalonkan sebagai Gubernur, 24% tidak setuju dan 14,8% tidak tahu atau tidak menjawab.

Untuk ijazah palsu, sebanyak 10,7% responden yang mengaku pernah mendengar isu dugaan ijazah palsu dan 89,3% mengaku tidak. Dari 10,7% yang pernah dengan isu, hanya 19,9% yang percaya, sementara yang tidak percaya 50.8% dan tidak tau atau tidak memjawab sebanyak 23,€%.(*)

pt-vale-indonesia


BACA JUGA