#

Bantah Kritik JSI, Jayadi Dimanfaatkan Kubu NH-Aziz, “Jekkong” Yah?

Jumat, 01 Juni 2018 | 09:04 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar,GoSulsel.com – Pernyataan pun bisa “dikorupsi”. Seperti itulah yang dialami oleh Jayadi Nas. Dosen Unhas ini mengaku sama sekali tak pernah mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan JSI soal hasil survei yang mengunggulkan IYL-Cakka.

Merasa dirugikan dengan pernyataan yang mengatasnamakan namanya, Jayadi memberi klarifikasi. Baik ke group WA, maupun kepada wartawan.

pt-vale-indonesia

Mantan ketua KPU Sulsel ini, secara tegas membantah tak pernah mengeluarkan statement tentang survei JSI. Ia menuding kubu NH-Aziz yang diduga memanfaatkannya untuk menyerang IYL-Cakka.

“Tentu saya pribadi sangat kesal atas pemberitaan tersebut. Kubu sebelah mengatasnamakan saya sebagai narsum untuk serang JSI. Padahal saya tidak pernah di telpon atau di wawancara langsung. Kalau ada tolong buka rekaman atau percakapan saya,” kesal Jayadi saat dimintai tabggapan Kamis (31/5/2018) malam. 

Dia menilai, apa yang telah dilakukan oleh tim paslon tersebut telah menciderai nama baiknya. Sehingga dirinya menggap, tim paslon tersebut tak mencerminkan budaya orang Bugis-Makassar.

Pasalnya, lanjut Jayadi, pihak kubu paslon (NH-Aziz), bukan kali ini mencatut namanya. Pasca debat Pilgub pertama di Sulsel Maret lau, juga telah membuat rilis berita dengan mencatut namanya yang memuji penampilan serta pemaparan program NH-Aziz. Padahal itu tidak benar karena dirinya tak pernah berkomentar.

“Ini merupakan kedua kali, ada tim paslon rekayasa atas nama saya sebagai narsum. Padahal itu tidak benar. Ini seakan mereka tidak paham pendidikan politik, perilaku memanfaatkan nama orang sebagai narsum tidak mencerminkan adat orang Bugis Makassar,” katanya.

Jayadi menegaskan sangat keberatan dengan pemberitaan mengatasnamakan dirinya sebagai narsum. Oleh sebab itu, lanjut dia, masih memaafkan karena bulan puasa. Namun jika terulang ketiga kali maka, dirinya akan menempuh proses hukum.

“Untuk saat ini saya belum pikirkan proses hukum karena puasa. Tapi jika terulang ketiga kali. Saya akan tempuh hukum,” tegasnya. 

Sebelumnya, Jayadi membaca pemberitaan jika dirinya menyerang survei JSI. Sehingga dirinya membuat statement klarifikasi  di publik melalui grup WhatsApp.

“Assalamualaikum. tabe semua. izinkan sy klarifiksi supaya tdk menimbulkan fitnah dan kesalahpahaman.  demi Allah sy tdk pernah menyampaikan statement sbg mana rilis yang dibuat oleh org tdk bertanggung jawab ttg JSI. Mereka telah berhasil membuat kita saling fitnah. tks (jayadi),” tulis Jayadi di berbagai Grup Whatshapp.

Seperti diketahui, satu bulan terakhir jelang pencobloson pilgub sulsel, JSI merilis survei yang menempatkan pasnagan IYL Cakka teratas disusul pasangan NA ASS disusul NA-Azis dan Agus TBL diposisi paling buncit. 

Sesuai data, tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) berada di posisi pertama. Duet nomor urut 4 yang maju lewat usungan koalisi rakyat atau independen, memiliki elektabilitas 29,8 persen.

Sedangkan di posisi kedua ditempati Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) yang mengantongi dukungan 26,1 persen. Disusul di posisi ketiga, adalah Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) 20.0 persen. Sementara Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (Agus-TBL) hanya 7,1 persen. 

Hal ini membuat kubu paslon sebelah merasa iri sehingga mencari jalan “sesat” dengan mengatasnamakan berbagai narasumber untuk bicara perihal survei. Padahalnya faktanya, hanya rekayasa alias palsu yang dilakukan kubu tersebut.(*)


BACA JUGA