Soal Survei LSI, Pengamat Sebut Bukti Kekuatan IYL-Cakka
Makassar, GoSulsel.com – Setelah empat lembaga survei nasional merilis temuan risetnya yang mengunggulkan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) di Pilgub Sulsel selama 9 bulan terakhir, kini giliran Citra Publik Indonesia- Lingkaran Survei Indonesia (CPI- LSI Network) yang menempatkan usungan koalisi rakyat tersebut di posisi puncak.
LSI yang dikenal salah satu “raja” survei di Indonesia yang kredibiltas dan objektivitasnya tak perlu diragukan, menempatkan IYL-Cakka di posisi teratas.
Elektabilitas atau tingkat keterpilihannya mencapai 28,6%. Disusul Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) 24,4%, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) 23,7%. Sedangkan di posisi terakhir, Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo, 9,3%. Sisanya, menyatakan tidak tahu, tidak menjawab/rahasia.
“Ini temuan survei CPI-LSI Network yang pengambilan dan pengolahan datanya dilakukan di April 2018 dengan melibatkan 700 responden,” kata Peneliti CPI-LSI Network, Fitri Hari saat memaparkan hasil survei lembaganya di Makassar, Minggu (3/6/2018).
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Syahrir Karim yang dikonfirmasi terpisah menilai, hasil survei dari lembaga yang berbeda namun tetap mengunggulkan IYL-Cakka makin menguatkan posisi pasangan yang dikenal dengan perpaduan komitmen tegas dan merakyat itu.
Dia tidak menepis bahwa hasil survei itu sekaligus cerminan pasangan IYL-Cakka bersama dengan koalisi rakyat.
Khusus rilis survei terbaru yang dilakukan CPI-LSI Network, menurutnya cukup kreadibel. Apalagi dengan rekam jejak lembaga yang disegani di Indonesia ini.
“Lembaga survey ini cukup kredibel. Rilis yang menempatkn IYL-Cakka unggul dari kandidat lain cukup bisa dipertanggungjawabkan dengan selisih yang tidak terlalu jauh dengan kandidat lain,” kata dia.
Dengan responden sebanyak 700 orang, dengan perbandingan 6 juta lebih pemilih di Sulsel, survei LSI sangat pantas dijadikan rujukan kontestan di Pilgub Sulsel.
“Saya kira survei ini cukup untuk dijadikan penyemangat saja kepada para kontestan untuk mengevaluasi, dan bekerja keras lagi. Terutama dalam merebut segmen swing voters,” jelas Syahrir.
Dikonfirmasi lebih jauh, posisi IYL-Cakka tentu tetap membutuhkan kerja yang maksimal untuk memenangkan pertarungan hingga hari pencoblosan. Olehnya, sosialisasi dan kerja elektoral harus tetap dimassifkan. Alasannya, semua kandidat memiliki peluang menang jika merujuk pada rentetan hasil surveinyang ada.
“Tetap menjaga basis pemilih, program-program produktif lebih masif lagi disosialisasikan dan berusaha merebut hati swing voters,” tandasnya.(*)