MAKASSAR,GOSULSEL.COM— Wacana adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh cukong politik jelang pencoblosan ditanggapi serius oleh sejumlah kalangan masyarakat. Tidak terkecuali dari kalangan aktivis pemuda dan mahasiswa. Istilah “cukong” ini mulai tenar jelang Pilgub Sulsel 27 Juni mendatang. Dimana salah satu pasangan calon di Pilgub Sulsel diwacanakan di backup oleh cukong politik yang tidak menutup kemungkinan akan melakukan kecurangan dalam pesta Demokrasi di Pilgub Sulsel. Hal ini juga diperkuat oleh pasangan calon lainnya yang secara gamblang membeberkan telah menerima informasi, bahwa kuat dugaan adanya rencana kecurangan dan money politik yang akan dilakukan salah satu kandidat. Menanggapi hal itu, Aktivis Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Andi Armayudi Syam.S.Ip yang dikonfirmasi mengatakan, jika benar demikian, maka rakyat Sulawesi Selatan harus bersatu untuk melakukan perlawanan. “Kita tidak ingin ada cukong yang merusak nilai-nilai demokrasi di Sulawesi Selatan. Maka kita harus sama-sama melakukan perlawanan,” kata Armayudi, pada Senin (25/6/2018). Mahasiswa Pasca Sarjana Unismuh ini menegaskan, orang Sulsel harus membuktikan, bahwa tidak ada yang bisa membeli harga diri, derajat dan “siri’nya” orang bugis-makassar. “Termasuk cukong. Kita harus membuktikan bahwa cukong yang dimaksud tidak akan bisa membeli suara dan hak politik orang Sulawesi Selatan,” ucapnya.(*)

---