#Pilgub Sulsel
Tegas! Tim IYL-Cakka Tak Beri Toleransi Politik Uang
Makassar.GoSulsel.com – Tuduhan fitnah yang dialamatkan ke Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) jelang pencoblosan, masih terus menghampiri. Setelah memunculkan black campaign di media online “abal-abal” yang diduga bagian dari andalan cukong, kini isu lain dihembuskan pihak tertentu.
Isu yang dimunculkan kali ini, adalah menyebar foto sarung dan uang di atasnya yang seolah-olah itu ada politik uang atau pemberian dari Tim IYL-Cakka. Padahal, sejak dulu sampai sekarang tak ada perintah atau instruksi melakukan cara-cara kotor tersebut.
“Kami tegaskan, bahwa baik kandidat maupun tim pemenangan, tidak pernah sekalipun menginstruksikan kepada tim dan relawan melakukan cara-cara kotor, seperti politik uang,” tegas Ketua Tim Rumah Kita IYL-Cakka, Haji Bahar Ngitung di Posko Pemenangan Rumah Kita, Selasa (26/6/2018) sore.
Bahar Ngitung yang di rumah kita didampingi Juru Bicara IYL-Cakka, Henny Handayani dan Tim Hukum IYL-Cakka, Andi Alrizal, menegaskan, pihaknya sangat komitmen untuk menciptakan pilgub yang bebas dari prilaku kecurangan.
Sehingga, lanjut dia, tidak mungkin merusak komitmen tersebut dengan cara-cara kotor seperti itu. Malah pihaknya sejak awal selalu mengajak masyarakat melawan siapapun yang ingin berbuat curang, seperti melakukan money politics.
“Kalau pun ada pihak yang mungkin karena apresiasinya ke IYL-Cakka memproduksi sarung lalu memuat nama pasangan, kami ingin sampaikan itu juga tanpa sepengetahuan tim. Tapi sekali lagi, tidak ada instruksi apalagi toleransi kalau ada yang mau melakukan politik uang,” tambah Obama, sapaan akrab Bahar Ngitung.
Pihaknya menegaskan, IYL-Cakka ingin menang secara bermartabat yang jauh dari prilaku kecurangan. Timnya juga tak ingin memberi contoh yang tidak baik kepada masyarakat dengan cara membeli suara rakyat.
Sementara itu, Tim Hukum IYL-Cakka, Andi Alrizal mengurai, modus yang dimunculkan pihak tertentu ke beberapa media online, bisa saja sengaja dihembuskan untuk pengalihan isu mengenai kecurangan yang mereka ingin lakukan.
“Target yang ingin dimunculkan, yakni menggiring opini kalau seolah-olah IYL-Cakka melakukan politik uang. Padahal kenyataannya mereka berusaha melakukan cara itu. Jadi kesannya mau mengalihkan isu,” papar Andi Alrizal.
Begitu juga dengan memunculkan isu jika seorang kadis di Luwu membagikan uang dan sarung ke masyarakat untuk memenangkan IYL-Cakka dinilai hanya ingin menggembosi dan memunculkan opini kalau IYL-Cakka sedang panik di basisnya. Padahal kenyataannya tidak sama sekali.(*)