Arqam Azikin Undurkan Kuliah Mahasiswa Demi Partisipasi Politik Anak Muda

Rabu, 27 Juni 2018 | 00:39 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar,GoSulsel.com – Demi mendukung suksesnya Pilkada serentak di Sulsel, 27 Juni 2018 besok, berbagai cara dilakukan pihak.  Bukan hanya pihak penyelenggara, namun juga dosen Fisipol Unismuh Makassar, Arqam Azikin punya cara tersendiri dalam mensukseskan agar partisipasi pemilih terjaga.

Yakni dengan memberikan dispensasi tambahan libur bagi mahasiswanya yakni mulai Selasa (26/6) hingga Rabu (27/6) dengan syarat ikut mencoblos di TPS nya masing-masing.

pt-vale-indonesia

“Hari ini kan mestinya mahasiswa kuliah yang saya ajar, tapi 90 persen lebih saya ijinkan untuk tidak kuliah dulu tapi di daerah masing-masing tempatnya mencoblos pilkada serentak besok 27 Juni 2018,” kata Arqam Azikin.

Alasannya juga memberikan dispensasi mahasiswa tidak kuliah hari ini atau sehari jelang pencoblosan sebab jarak kampung atau daerah mahasiswa dengan Makassar tidak memungkinkan untuk bolak balik. 

“Jadi kak yang mesti pahami situasi adik-adik mahasiswa, dan lagian ini juga merupakan even politik skala nasional karena pilkadanya serentak dengan provinsi, kabupaten dan kota lainnya di luar Sulsel,” ujarnya alumnus Jurusan Komunikasi Fisip Unhas ini. 

Arqam Azikin memberikan syarat sebagai tugas mahasiswa yakni pada saat mau masukkan kertas suara pilgub dan pilkada kab atau kota ke kotak suara, agar di dokumentasikan lewat foto kemudian di masukkan ke grup WA agar dapat diketahui ikut sertanya mahasiswa di pilkada serentak.

Dengan begini lanjutnya adalah bentuk pembelajaran politik langsung dari akademisi ke mahasiswanya. Sehingga memahami dinamika politik lokal yang terjadi untuk proses pendewasaan politik sebagai generasi kebangsaan jangka panjang.

“Ide ini Kak (Arqam) berikan tugas ke mahasiswa mencoblos di TPS daerahnya masing-masing, karena agak aneh rasanya bila mahasiswa Fisipol yang sekitar 5 tahun belajar Ilmu Sosial dan Politik justeru tidak ikut partisipasi politik dalam proses kenegaraan,” tandas Arqam Azikin yang juga Pendiri Sekolah Kebangsaan yang memiliki 100 lebih mahasiswa Fisipol.(*)