Makassar,GoSulsel.com – Pesta demokrasi Pilgub Sulsel 2018 tak bisa dinikmati semua kalangan. Informasi yang beredar, penghuni Lapas Bollangi, Kabupaten Gowa, tak diberi hak untuk menentukan pilihan. Dengan alasan domisili. 

Hal ini kemudian dipertanyakan Pemantau dari DPD RI, Bahar Ngitung. Menurut Bahar, tak ada alasan untuk menghalang-halangi penghuni lapas untuk ikut memilih Gubernur dan Wakil Gubernur pilihannya. 

“Kenapa bisa begitu. Kan tidak mungkin mereka pulang ke rumahnya masing-masing untuk memilih. Logikanya dimana?” tanya Obama, sapaan akrab Bahar Ngitung. 

Seharusnya, lanjut Obama, disiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus bagi penghuni lapas. Karena meskipun mereka dalam status menjalani hukuman, tetap punya hak suara. 

“Saya akan cari tahu soal kebenaran informasi ini. Kalau benar, ini tentu pelanggaran. Menghalangi hak warga untuk memilih,” tegasnya. 

Menurut Obama lagi, jika hal suara para penghuni lapas dikebiri, bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk berbuat kecurangan. “Bisa saja nanti surat suara yang dialokasikan untuk mereka, karena tidak terpakai, kemudian dicoblos untuk kandidat tertentu. Ini kan berbahaya,” tukasnya.(*)

---