Di Parepare,Jokowi serahan 5.000 Sertipikat Tanah Untuk Rakyat

Selasa, 03 Juli 2018 | 10:19 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Parepare,Gosulsel.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penyerahan 5 ribu Prona atau sertipikat hak milik kepada masyarakat Sulsel yang akan dilakukan di Lapangan Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulsel, Senin (2/7/2018).

Dari lima ribu sertipikat yang dibagikan dihadiri oleh tiga ribu penerima sertifikat. Pada pembagian di kota Parepare sebanyak 11 kabupaten/kota Parepare hadir. Setiap daerah mengirimkan 200-800 orang perwakilan hadir pada pennyerahan ini.

pt-vale-indonesia

Jokowi bersama istri Iriana Joko widodo dan Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono bersama istri tiba di kota Parepare pada pukul (12.00 Wita) dengan menggunakan helikopter jenis super Puma dari Bandara Lanud Hasanuddin.

Jokowi didampingi Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)  Indonesia Sofyan A. Djalil dan Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono menyerahkan sertifikat pada perwakilan 12 orang secara simbolis. 

Joko Widodo merasa senang bisa hadir di Kota Parepare, kota kelahiran mantan Wakil Presiden BJ Habibie. 

“Saya senang sekali hari ini bisa hadir, di kota Parepare, kota kelahirannya Pak habibie, betul?” tanyanya membuka sambutan.

Ia juga meminta kepada warga yang sudah menerima sertifikat untuk memperlihatkan sertifikat yang telah diberikan. 

“Sudah terima sertifikatnya? coba diangkat tinggi-tinggi. jangan diturunkan dulu, mau saya hitung, ini yang tertulis di sini, 5 ribu sertipikat,” kata Jokowi.

Ia juga senang karena ini merupakan bagian dari 126 (100) juta lebih bidang yg harus disertipikatkan di Indonesia. Namun, tercatat hingga tahun 2015 lalu, baru 46 juta yang bersertifikat. Jokowi menyebutkan, artinya, masih ada 80 juta bidang yg harus disertipikatkan. 

“Dulunya, setiap tahun kurang lebih 500-600 ribu sertifikat yg keluar di seluruh Indonesia, artinya, kalau dihitung, kita harus tunggu 160 tahun semua bidang tanah tersertipikat. Mau nunggu 160 tahun?,” ujarnya. 

Ia memerintahkan Menteri ATR, menaik jumlahnya sejak tahun kemarin dimana dikeluarkan 5 juta sertipikat di seluruh Indonesia. Tahun ini, 7 juta sertipikat harus keluat dari kantor BPN. Tahun depan 9 juta. 

Ia juga mengucapkan terima kasih pada kantor BPN, karena target kemarin terlampaui. tahun ini, Ia juga memberikan warning kabupaten/kota untuk dapat memenuhi target yang ada. 

Jokowi menyampaikan, sertipikat ini penting untuk membuat masyarakat jadi tenang, karena hak hukum menjadi jelas. Terdapat nama pemegang hak, luas yang dikuasai.

“Jadi jelas sekali, kalau ada sengketa, itu pemegang hak ini sudah tenang. karena kalau setiap saya ke daerah, kampung, selalu yang masuk ke telinga saya, sengketa lahan. Karena memang 80 juta belum tersertipikat. Antara masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan BUMN, dan antara bapak dan anak,” ujarnya. 

Jokowi menyampaikan pesan, kalau sudah dipegang, sertipikat tersebut dijaga dengan baik diberi plastik dan difotokopi, jika aslinya hilang bisa diurus di BPN. 

Jika ada warga yang ingin menggunakan sebagai agunan bank, Jokowi menyampaikan tidak masalah, tapi sebelum dipakai untuk jaminan ke bank, dihitung dulu. Apakah memiliki kemampuan untuk mencicil. 

Jokowi juga menyampaikan agar masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga iklim pasca Pilkada tetap kondusif. 

Setelah sambutan Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada pemenang kuis. Semenatara, Soni Sumarsono dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan kerja Jokowi dan Iriana.

“Kami mengucapkan selamat datang di Sulsel dan terima kasih atas kunjungan kerja Bapak yang sunguh sangat berarti kami nantikan ini, mari kita beri applause (tepuk tangan),” seru Sumarsono.

Dihadapan Presiden RI, Sumarsono menyampaikan, bahwa Provinsi Sulsel telah menyelenggarakan Pilkada berjalan lancar, ini karena memegang falsafah, jiwa dan raga masyakarat Sulsel. 

“Kami teleh memenuhi harapan Bapak Presiden Pilkada yang berlangsung aman, nyaman dan damai,” ujarnya. 

Terdapat harapan besar pada proyek-proyek besar yang ada di Sulsel, terutama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).

Ini proyek yang luar biasa di Indonesia tidak hanya menjadi pensuplai listrik tetapi jugabsebagai destinasi wisata dan media pendidikan,” sebutnya.

Hal ini menjadi bukti bahwa Sulsel adalah gerbang Indonesia Timur. Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan A. Djalil dalam pengantarnya mengatakan di Sulsel  akan disertifikatkan hingga 120.000 sertifikat dengan target pada tahun 2025.

“Mudah-mudahan tanah yang belum tersertifikat mungkin BPN akan bisa tahun depan, dan tahun depannya lagi, target tahun 2025 sudah terdaftar semua,” sebut Sofyan. 

Untuk itu, Ia mengimbau masyarakat, untuk menyiapkan dan menunjukkan batas tanah serta dokumen hukum sehingga mudah untuk disertifikatkan. 

“Manfaatnya ada banyak, ada kepastian hukum, bisa dipakai jadi modal, tidak perlu lagi ke rentenir, tetapi bisa ke bank,” paparnya.

Warga pun merasa terbantu dengan hadirnya penyerahan sertifikat ini, Haji Santara misalnya yang tiba bersama 90 orang lainnya dari Desa Balang-Balang Kecamatan Simbang,  Kabupaten Maros merasa senang dengan program sertifikat tanah gratis ini. 

Kami senang, ini bagus,  sangat membantu kami,” sebut pria yang berprofesi sebagai petani ini.Demikian juga dengan Muli, Warga Desa Gona, Kecamatan Kajuara,  Kabupaten Bone, merasa sangat terbantu dengan program sertifikat gratis ini. 

“Kami nilai sangat bagiu,  saya dan rombongan telah tiba jam 2 subuh dan sertifikat tanah saya mensertifikatkan tanah saya sekitar setengah hektar,” sebutnya.

Selanjutnya, Jokowi menuju Kabupaten Sidrap untuk peresmian pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) Sidrap, besoknya akan meninjau pembangunan Besoknya, Selasa, 3 Juli, di Kabupaten Wajo diagendakan meninjau pembangunan proyek Bendungan Paselloreng di Kecamatan Gilireng.(*) 


BACA JUGA