Makassar, Gosulsel.com — Dalam upaya optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat monitoring dan evaluasi kegiatan di Aula Kantor Dinas Bina Marga Sulsel, Rabu (11/7/2018).

Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekteratis Bina Marga Sulsel tersebut juga dihadiri oleh seluruh Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kasubag, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan seluruh pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) lingkup Dinas Bina Marga.

Selain mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan sebelumnya, rapat tersebut juga memaparkan kendala dan hambatan yang dialami di lapangan oleh UPT maupun PPTK. Salah satu yang menjadi kendala hampir setiap wilayah adalah keterlambatan aspal dan kurangnya alat.

Menurut kepala UPT Wilayah IV,Dr. Ir. Hj. Andi Laksmiwaty, M.Si, alat ini sangat dibutuhkan mengingat cuaca yang sering menyebabkan longsor.

“Persoalan yang terjadi ditempat kami yaitu adalah terkait dengan cuaca, banyaknya titik longsor dimana untuk menangani itu sangat kurang, masalah peralatan yang sangat terbatas bila di lapangan,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Nurhaeda meminta kepada UPT untuk mendata alat-alat yang ada dan mengkategorikan mana yang bisa digunakan dan mana yang tidak bisa digunakan.

“Kepada teman – teman di lapangan minta untuk menyampaikan data alat-alat, mana yang bisa digunakan dan mana memang yang sama tidak bisa di gunakan dan kepada teman-teman yang di daerah disampaikan kepada kontraktornya untuk mempercepat  penyampaian laporannya,” pungkasnya.(*)