#

Menyusuri hutan Pinus Malino bersama Juma’ si Kuda Wisata

Minggu, 15 Juli 2018 | 13:51 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Irwan AR - Go Cakrawala

Gowa, Gosulsel.com – Jalannya pelan menyusuri setapak diantara pohon-pohon pinus di kawasan Hutan Pinus Malino.

Juma si kuda wisata adalah kuda jinak yang tak terlalu sulit dikendalikan. Karena penungganya cukup menarik ke kiri kekanan tali kekangnya untuk berbelok. Atau menarik keatas untuk memintanya berhenti.

pt-vale-indonesia

“kalau soal jalurnya, si Juma sudah hapal jalurnya pak,” ujar Natsir 41 tahun, sang empunya kuda wisata, saat menuntun penulis yang menunggangi si Juma, Minggu 15 Juli 2018.

Untuk sekali keliling yang menempuh sekira 300 meter, cukup membayar Rp20 ribu/per sekali jalan. Mereka yang ingin menunggang kuda cukup datang ke hutan Pinus Malino. Ini menjadi ikon kawasan wisata hutan pinus, seolah tak lengkap berada di hutan Pinus tanpa menunggangi atau sekedar berfoto bersama kuda.(*)

Penulis bersama Juma si kuda wisata

Pada event Beatiful Malino ini, tak ada kenaikan harga, “harganya biasa saja seperti hari-hari sebelumnya. Karena walaupun banyak pengunjung, tapi tidak banyak yang naik kuda,” curhat Natsir, mewakili sekira 80 Joki kuda wisata di hutan pinus Malino.

Beberapa pengunjung juga ada yang sekedar butuh foto-foto, dan si Juma pun dengan kalem – bak seleb- meladeni kebutuhan foto pengunjung yang sedikit takut berada dekat kuda.

” kuda-kuda di sini tahu kalau lagi di foto jadi janganmiki takut,” ujar Natsir yang sudah lebih 5 tahun bergelut bersama Juma kuda putih yang masih setia menyusuri setapak di antara pohon-pohon pinus.

Si Joki yang tinggal sekitar pinus Malino ini mengaku tidak terlalu repot merawat dan membiayai  si Juma

” Cukup memberi rumput dan minum serta di mandikan setiap hari,” ujar lelaki yang lebih banyak bergantung dari hasil petaniannya daripada menjadi joki bagi si Juma kuda wisata.

Si Juma masih saja kalem, lalu kemudian berganti penunggang. Ia kembali berjalan menyusuri pohon pohon pinus, seolah tak terusik di tempat yang menjadi venue utama Beautiful Malino ini lagi rame oleh pengunjung dan peserta camp. (*)


BACA JUGA