#

Hilmiaty Asip Tak Gentar Berhadapan Lawan Tangguh

Minggu, 22 Juli 2018 | 19:14 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Bulukumba, Gosulsel.com – Politisi perempuan asal Kabupaten Bulukumba, Hj. Hilmiaty Asip.ST memantapkan niat untuk bertarung di Pileg 2019 mendatang. Legsilator cantik dua periode ini “naik kelas” dari DPRD Kabupaten Bulukumba membidik DPRD Sulsel melalui Daerah Pemilihan (Dapil) V, meliputi Kabupaten Sinjai dan Bulukumba.

Dengan modal selama kurang lebih 10 tahun mengabdi di Bulukumba, Hj. Hilmy sapaan akrabnya terpanggil untuk memperluas pengabdiannya. Meski begitu, melalui partai Hanura, persaingan Bacaleg di internal partai sangat kompetitif. Setidaknya ada 3 figur yang memiliki pengalaman tanding dan kekuatan elektoral.

pt-vale-indonesia

Mereka adalah Wakil Bupati Sinjai H.A.Fajar Yanwar.SE, petahana Andi Takdir Hasyim dan Hilmyati Asip. Hilmy yang dikonfirmasi berkaitan kesiapan dan strateginya lebih memilih untuk berspekulasi. Menurutnya dalam partai politik tidak ada pertarungan yang berarti, melainkan hanya kerjasama untuk menyukseskan cita-cita partai.

“Segala sesuatunya harus dimulai dengan niat yang baik dan kerja keras serta kerja cerdas,” kata Hilmy kepada Gosulsel.com melalui sambungan telpon, Minggu(22/7/2018).

Meski begitu, tarikan geopolitik, Hilmy juga diperhadapkan dengan lawan-lawan tangguh dari figur Bulukumba. Seperti eks Legislator PAN yang juga eks Calon Wakil Bupati Bulukumba, H.Andi Edy Manaf dan petahana NasDem Arum Spink.

Menanggapi hal itu, Hilmy mengaku tentu memiliki cara kerja tersendiri. Hanya saja dia enggan sacara gamblang membeberkan strateginya. Di sisi lain, Hilmy juga tidak ingin terlalu berjemawa.

“Tentu membuat tim yang solid dan kerja-kerja terstruktur, itu adalah upaya dengan kerja maksimal, dan yang terpenting berdoa selalu dan yakini jika rejeki tidak akan pernah salah alamat,” tuturnya.

Dijelaskan lebih jauh, sistem pemilihan saat ini berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Menurut dia, sesama Caleg harus saling mendrive untuk mencapai raihan kursi.

“Semua lawan besar, kecil, kuat dan lemah mesti tetap diperhitungkan agar tidak lengah dalam bekerja. Kalau saya, semakin kuat lawan, maka akan menjadi pemicu semangat untuk berjuang. Pantang menyerah,” tandasnya.(*)