Unik, Baliho 3 Dimensi Ingatkan Soal Sampah di Kecamatan Manggala

Senin, 06 Agustus 2018 | 19:29 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Ryan Saputra - Gosulsel.com

MAKASSAR,GOSULSEL.COM– Sebuah baliho berukuran 2X4 meter menarik perhatian warga dan pengendara kendaraan yang melintas di poros jalan Pannara, Antang Raya.

Uniknya, baliho dengan desain menarik itu bukan sekedar bertuliskan pesan perihal untuk mengingatkan soal peran kecamatan Manggala sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah bagi kota makassar tapi juga desain sampah ini berkonsep tiga dimensi.

pt-vale-indonesia

Beberapa bungkus popok bayi, kemasan mie instan, sepatu bekas tak terpakai dan sampah sampah non organik terpasang menjadi bagian dari gambar baliho ini, yang mulai terpasang Senin 6 Agustus 2018 itu.

Pada baliho tercantum adi rumah kecil yang merujuk kepada pihak yang membuat baliho yang hanya dibuat satu satunya itu.

“kami menginisiasi pembuatan ini sebagai kampanye sosial bagi masyarakat kota makassar tentang lingkungan dan fungsi kecamatan Mandala sebagai penopang kota Makassar bagi kebersihannya,” ungkap adi sapaan Haswadi owner kafe Rumah Kecil saat ditemui, Senin 6 Agustus 2018.

Adi menambahkan, gagasan ini muncul sebagai kesadaran bagi dirinya untuk kembali mengingatkan tidak saja bagi masyarakat luas baik masyarakat Manggala dan kota Makassar secara umum.

“tapi juga bagi saya pribadi sebagai orang yang menghuni kampung ini turun temurun tentu saya terus menerus untuk mengingatkan diri saya pada fakta-fakta lingkungan tempat kami sekeluarga hidul sejak lama,” ujar Adi serius.

Proses pengingatan kembali ini diharapkan oleh Adi untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan juga bisa mendorong untuk melahirkan solusi-solusi konkrit.

“Misalnya, mengapa tidak masyarakat Manggala mendapatkan kompensasi bagi fungsi kampung mereka yang menjadi penopang untuk menampung sampah sampah dari masyarakat kota,” jelas Adi.

Gagasan ini bergulir seiring hasil sharing dengan beberapa anak-anak muda komunitas makassar seringkali hadir di kafe rumah kecil. Sehingga kampanye ini juga disebar lewat sosial media seperti instagram dan facebook.

” di rumah kecil saya memang niatkan sebagai kantong budaya, tempat sharing anak-anak muda kreatif dan peduli pada lingkungan,” tutup Adi. (#)