Gara-gara Bola, Tim Volly Putra Kelurahan Lanna Tolak Lanjutkan Pertandingan

Rabu, 15 Agustus 2018 | 23:05 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Rusli - GoCakrawala

Gowa, GoSulsel.com — Partai final cabang volly putra dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-73 tingkat Kecamatan Parangloe, Rabu, 15 Agustus 2018 sore tadi berakhir kisruh. 

Tim volly putra Kelurahan Lanna yang berhadapan dengan Desa Borisallo di final mengundurkan diri di saat pertandingan berlangsung di set ketiga. Saat itu Lanna tertinggal 2-5 dari Borisallo.

pt-vale-indonesia

Pemain tuan rumah menolak melanjutkan pertandingan lantaran kecewa dengan kinerja panitia. Protes pemain Lanna soal bola diabaikan oleh pihak panitia.

“Panitia tidak netral,” cetus pemain Lanna, Apriadi.

Pemain berposisi tosser itu mengaku, timnya tiga kali melayangkan protes agar mengganti bola yang digunakan di final. Namun tak satupun protes timnya itu digubris. “Justru protes pemain Borisallo yang diakomodir. Kita tiga kali protes tidak digubris,” sesalnya.

Awalnya, jalannya pertandingan final volly putra antara Lanna dengan Borisallo berjalan lancar dan seru. Permainan kedua tim yang rata-rata diperkuat pemain muda itu berjalan imbang. Sorak-sorai pendukung kedua tim di pinggir lapangan menambah riuh suasana.

Lanna unggul terlebih dahulu di set pertama. Di set kedua, giliran Borisallo yang menang. 

Karena posisi 1-1, maka sesuai aturan, pertandingan pun dilanjutkan satu set penentuan. 

Ekhy pemain Lanna lainnya menyesalkan sikap panitia yang arogan menanggapi protes timnya. “Ada salah satu panitia yang melontarkan ucapan menyuruh kita berhenti main hanya karena protes soal bola. Maksudnya apa,” sesalnya.

Penanggungjawab cabor Volly, Kalimuddin Sutte yang dimintai tanggapan menjelaskan tidak mengakomodir protes Lanna dengan alasan tidak ada lagi stok bola yang disiapkan panitia. Adapun bola yang digunakan di final volly putra itu juga yang dipakai di final volly putri. 

“Jadi bukan tidak menggubris. Tapi stok bola panitia terbatas, lantaran bola yang satu hilang dicuri,” dalih Kalimuddin.

Di tempat yang sama, Lurah Lanna, Muh Syahrir menyayangkan mundurnya pemainnya di final. “Mestinya tak perlu mundur. Tapi biasa mental anak muda. Semoga tidak berpengaruh sama pemain sepakbola Lanna yang juga main besok di final,” tuturnya.

Dengan mundurnya Lanna, maka panitia menetapkan Tim Volly Putra Desa Borisallo sebagai pemenang.(*)