Ditanya Pandangan Pilpres 2019, Pengamat Politik Ini Malah Puji Ustad Somad

Minggu, 19 Agustus 2018 | 14:47 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Setelah resmi diumumkan pasangan presiden dan wakil presiden beberapa waktu yang lalu, setiap orang memberikan opininya masing-masing.

Mulai dari Politisi, Lembaga Survey hingga dari kalangan masyarakat. Pandangan dari kalangan intelektual.

pt-vale-indonesia

Adalah Indar Arifin salah satu yang memberikan pandangan politiknya tentang suasana Pilpres 2019 mendatang.

Diwawancara tim Gosulsel.com sesaat setelah menyampaikan sambutan di acara bazar kemanusiaan di Baruga Anging Mammiri, Rujab Wali Kota Makassar beberapa hari yang lalu, Ia mengungkapkan pandangannya sebagai tokoh intelektual.

Dosen Sosial Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tersebut mengatakan bahwa Indonesia kini dilingkupi teka-teki politik, dimana tidak seorang pun bisa menaksirkan secara pasti apa yang akan terjadi dalam dunia politik di masa depan.

“Saya sebutnya ini sebagai teka teki politik, hampir semua tidak menyangka politik Indonesia seperti sekarang,” katanya.

Indar yang juga merupakan Anggota grup Asosiasi Dosen Politik Indonesia (ADIPI) menambahkan bahwa kondisi Indonesia saat ini merupakan bentuk kesadaran politik masyarakat yang sudah kian meningkat.

“Politik kini sangat transparan di media massa dan media sosial, sehingga ini bisa jadi bagian pencerdasan politik masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Terkait adanya orang yang dianggap Ulama dalam pilpres menurutnya adalah bentuk bahwa kini Islam sudah dijadikan salah satu hal yang diperhitungkan.

“Ini efek arus aksi 212, akhirnya Islam kini sudah semakin diperhitungkan,” tuturnya.

Lebih lanjut terkait beberapa nama cawapres yang cukup menyita perhatian namun tidak ternyata tidak terpilih, dimana ada salah satu nama dari kalangan ulama, Ia malah memuji Ustd Abdul Somad yang mampu menahan godaan manisnya gula-gula politik.

“Politik itu adalah gula-gula yang membuat orang bisa mabuk kepayang dan kehilangan kontrol, hanya orang kuat yang mampu menahan godaan luar biasa ini. Contohnya Seperti Ustadz Abdul Somad lah,” bebernya.(*)