Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono Raih Gelar Doktor Bahas Pengembangan Alutista Angkatan Udara

Kamis, 06 September 2018 | 10:37 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Korsahli Kasau Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono berhasil menyandang gelar Doktor setelah mempertahankan Disertasinya yang berjudul “Strategi Pengembangan Alutista TNI Angkatan Udara Dalam Perspektif Ancaman Wilayah Udara Negara Kesatuan Republik Indonesia” pada Ujian Promosi Doktor yang bertempat Ballroom Teater Lantai 3 Menara Pinisi UNM Makassar (4/9/2018).

Promosi Doktor tersebut dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. selaku Ketua Sidang, Prof. Dr. Hamsu Abdul Gani, M.Pd, selaku Sekretaris, Prof. Dr. Rifdan, M.Si, selaku Promotor, Prof Dr. Jasruddin, M.Si, selaku Ko Promotor, dan yang bertindak sebagai Penguji Internal adalah Prof. Dr. H. Haedar Akib, M.Si, Prof Dr. Suradi Tahmir, MS., dan Prof. Dr. Anshari, M.Hum., serta Penguji Eksternal Dr. Erwansyah Syarief, MBA, M.Si dari Jakarta,

pt-vale-indonesia

Sementara itu dalam pemaparannya Umar Sugeng mengatakan bahwa Strategi pengembangan Alutsista TNI Angkatan Udara dilakukan dengan penambahan alutsista udara yang canggih dengan berbagai jenisnya, pesawat tanpa awak, radar, Meriam/PSU untuk menuju Ideal Essential Force, membentuk Skadron mobile yang bermarkas di Pangkalan Udara terdepan serta pemberdayaan industri pertahanan nasional seperti PT. Dirgantara, PT Pindad, dan PT LAN.

Lebih lanjut Umar Sugeng Hariyono mengatakan bahwa faktor determinan strategi pengembangan alutsista TNI Angkatan Udara yakni kondisi keuangan negara yang harus lebih baik, hubungan harmoni antar Lembaga pemerintah dan instansi terkait, serta kepentingan pertahanan negara serta doktrin kampanye militer.

“TNI Angkatan udara harus memiliki kemampuan deterrent power dan balance of power sehingga mampu menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI dan melindungi keselamatan bangsa dan negara Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk menghadapi ancaman maka perlu adanya penenmpatan Alutsista Udara di pulau atau pangkalan terdepan harus menjadi prioritas sehingga Indonesia akan betul-betul dapat menguasai wilayah udara nasional serta dapat menghadapi ancaman yang datangnya melalui wilayah udara.

“Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Presiden pertama RI Ir. Sokarno dalam postulat yang dilontarkan pada tahun 1955 dengan menyatakan “Kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern”,” lanjutnya.

Menurutnya pernyataan Ir Sukarno tersebut mengisyaratkan bahwa sesungguhnya Indonesia sadar bahwa penguasaan udara harus menjadi prioritas yang dalam semboyang TNI AU dikenal dengan sebutan “Abhibuti Antarikshe” (keunggulan di udara adalah tujuan kami). Hal tersebut juga sesuai juga dengan apa yang diutarakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara yang pertama Marsekal TNI Rd. S. Suryadarma “ Kembangkanlah terus sayapmu demi kejayaan tanah air tercinta ini, jadilah perwira sejati dan pembela tanah air” kata mantan Irjenau.

Sementara itu, Di akhir pemaparannya, Alumni AAU 1986 ini mengemukakan teori yang menjadi temuannya dengan istilah “The Seven Element For National Air Fower” yaitu 7 elemen membangun kekuatan udara yang meliputi the vision of Indonesian air force, leaders Integrity, Validate the organization, Modernize the main tool of weapons, the professional soldier, reward and punishment, Budgeting improvement.

Selain itu, Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara yang berpangkat bintang dua ini sukses memberikan jawaban yang cukup memuaskan para Guru Besar dan mengantarkannya meraih gelar doktor predikat cumlaude dengan nilai 4 (empat).

Promosi doktor Korsahli Kasau Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono juga dihadiri sang siteri tercinta, Dwiana Ika Fitri, S.IP., Pangkoopsau II Marsda TNI Fadjar Prasetyo, SE., M.P.P., Kasdam XIV Hasanuddin, Danlanud Sultan Hasanuddin, Para Perwira TNI Angkatan Udara dan ratusan Personel Angkatan Udara baik militer maupun sipil serta mahasiswa UNM.(*)