Cara Asyik Sebagai Politisi Perempuan ala Legislator Cantik dari Gowa

Minggu, 09 September 2018 | 11:15 Wita - Editor: Irwan AR -

Makassar,Gosulsel— Musim politik sebentar lagi menjelang. Pemlihan umum 2019 mendatang tahapannya mulai berlangsung. Sekelumit persiapan para kontestan partai peserta Pemilu yang cukup menarik adalah pemenuhan kuota perempuan.

Apa yang hadir di benak kita ketika mendengar atau melihat, perempuan berjibaku dalam dunia politik? di Indonesia khusus-khususnya di kota-kota besar pelibatan perempuan dalam segala lini kehidupan menjadi hal yang lumrah.

pt-vale-indonesia

Pun dengan urusan politik. Tantangannya adalah memainkan dua peran sekaligus, peran atas kodrat sebagai perempuan baik sebagai istri maupun sebagai ibu, juga perannya semaksimal mungkin pada profesinya. Hanya saja partai seperti kesulitan memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan.

Mungkin karena tak cukup banyak perempuan yang bisa memainkan dua hal itu, padahal perempuan sesungguhnya dianugerahi potensi multitasking yang bisa mengerjakan banyak hal sekaligus. Salah satu dari perempuan yang bisa memainkan dengan apik perannya dalam dunia politik adalah Hj Irmawati Haeruddin SE.

Legislator cantik ini bahkan sudah dua periode pemilu menjadi wakil rakyat di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang masih mewakili masyarakat daerah pemilihan (Dapil) di empat kecamatan yakni, Bontomarannu, Parangloe, Manuju danPattalasang.

Melihat wilayah cakupan masyarakat yang diwakilinya, terbersit dalam bayangan betapa tidak mudahnya mengelola waktu dan kesempatan untuk bisa menyerap serta memantau aspirasi konstituen.

“Saya merasa bersyukur bisa menjadi anggota legislatif karena bisa langsung turun ke masyarakat berbaur dengan mereka dan mengetahui apa yang mereka butuhkan” ungkap perempuan kelahiran Takalar 31 Oktober 1983 ini.

Lalu bagaimana perempuan berlatar belakang pengusaha ini mengatur waktunya? rupanya, ia selalu memerhatikan jadwal agenda dan meminta kepada staf kantor untuk memberitahukan jadwal pekerjaannya.

“Saya melihat jadwal apa pekerjaan yang saya harus kerjakan esok harinya, pagi hari saya menjalankan kewajiban saya melayani suami dan mengurusi anak, saya lakukan sendiri, termasuk mengantar anak-anak ke sekolah lalu datang ke kantor, ketika siang saya jemput anak-anak di sekolahnya lalu kembali ke kantor, kalau urusan kantor sudah selesai masih ada waktu, maka saya memilih untuk keliling ke konstituen, begitu aja sederhanannya,” tutur anggota Komisi IV ini membagi tips sederhananya membagi waktu dan pekerjaan.

Menurut Irma, ketertarikan awalnya pada dunia politik tak lepas dari peran sang ayah H Haeruddin Dg Sa’ga yang mendorong dan membimbing selama karir politiknya.

“Ayah saya dalam dunia politik. Pesan beliau tidak muluk-muluk bahwa saya harus memerhatikan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi saya dan banyak-banyak membantu rumah ibadah,” ungkap Irma saat ditemui di depan kampus Teknik Unhas jalan poros Malino, Gowa, beberapa waktu lalu.

Legislator yang menjajal tiga partai  untuk maju di Pileg ini mengaku bila awalnya ia hanya sekedar ikutan ke partai karena kala itu ia sedang merintis usahanya sendiri usai menyelesaikan kuliahnya di sebuah kampus swasta di Makassar.

“Tapi pengalaman itu menimbulkan keasyikan sendiri bagi saya, berbaur di masyarakat melihat langsung fenomea masyarakat yang menyadarkan saya bahwa banyak orang yang tidak sebaik nasib saya mungkin dan saya terpanggil untuk ikut membantu dan berbagi, secara naluriah saja saya merasa harus ikut mengurusi nasib rakyat untuk membantu mereka mencapai kesejahteraannya,” ungkap penyuka satai ayam dan nasi goreng.

Walaupun kadang didera kelelehan saat berkeliling ke Dapil, Irma tetap berusaha menjalankan fungsinya dengan baik sebagai wakil rakyat. Untungnya ia menjaga silaturahmi dengan tim-tim yang ada di Dapilnya.

” Mereka sangat membantu saya dalam menjalan peran saya, dan komunikasi tidak putus setelah momen politik selesai, setiap tahun misalnya kami akan buka puasa bersama dan jelang lebaran saya membagikan paket lebaran ke mereka. Jadi komunikasi kami masih tetap jalan bahkan menjadi parner kerja saya di masyarakat,”

Pekerjaan sebagai politisi tersebut dilakoni, Sembari tetap menjalankan kodratnya sebagai perempuan di rumah tangganya. Karena sesibuk apapun keluarga tetap nomor satu.

“Sekali sebulan kita jalan sama anak-anak dengan suami, dan alhamdulillah anak-anak serta suami mengerti dengan pekerjaan saya hingga tak membatasi atau pun melarang malah mensupport dengan baik,” ujar legislator yang beralamat di Bumi Pallangga Mas ini.

Irma menikmati proses dan perannya sebagai politisi perempuan, walaupun tak punya cukup banyak waktu bagi dirinya sendiri itu tak melunturkan senyum manis dan pancaran mata yang indah dan riang selalu. Buktinya, di musim pemilu yang sudah terasa gegap gempitanya ini, Irma akan kembali bertarung dengan kendaraan partai baru. Sembari berpesan untuk mengajak keterlibatan perempuan lainnya karena Perempuan bisa tonji.

“Bagi saya sih politik itu menjadi salah satu jalan kita beramal dengan berbagi, bekerja untuk kesejahteraan orang banyak. Kalau ada yang menganggap politik itu kotor bagi saya tergantung orang yang melakoninya, saya selalu memetik yang positifnya saja, bagi saya jabatan adalah amanah dan amanah adalah ibadah” ungkapnya dengan senyum mengembang di akhir pembicaraan bersama Gosulsel.com sebelum akhirnya pamit untuk menemui konstituennya.(*)


Pesona Ibu Irma 6
Pesona Ibu Irma 5
Pesona Ibu Irma 4
Pesona Ibu Irma 2
Pesona Ibu Irma 1

LIHAT JUGA