Foto: Dr Arqam Azikin/ akun Facebook
#

Pengaruh Media Brand dalam Memenangkan Pileg 2019

Kamis, 13 September 2018 | 15:16 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Perkembangan teknologi yang makin maju dimanfaatkan sejumlah politisi sebagai salah satu instrumen kampanye, khususnya di Pileg tahun 2019 mendatang. Hal ini tercermin dari aktivitas para bakal Calon Legislatif (Bacaleg) jelang Pileg dan Pilpres tahun depan.

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Arqam Azikin yang dikonfirmasi mengatakan, gerakan media brand dalam menatap Pileg tentu sangat berpengaruh, baik itu media daring maupun media sosial.

pt-vale-indonesia

“Di Pileg semua ada pengaruhnya tidak, ada istilah satu pengaruh karena Pileg banyak sekali efek bisa mempengaruhi, termasuk branding media,” kata Arqam, Kamis (13/9/2018).

Dia mengkategorikan, media massa yang paling berpengaruh adalah media online atau media portal. Sementara untuk media sosial keuntungannya karena update-nya jauh lebih cepat.

“Trendnya orang yang memperhatikan media massa sekarang itu, yang pertama media online, kemudian TV, baru cetak kemudian disusul radio yah. Itu mungkin kalau di Sulsel, tapi ada kecenderungan radio tidak lagi signifikan,” ujarnya.

Meski begitu, dia menuturkan tidak semua Caleg mampu memanfaatkan perkembangan media dengan baik. Menurutnya, perlu metode khusus dalam memanfaatkan pengaruh media. Bahkan metode media sosial dan media massa harus memiliki metode yang berbeda.

“Antara media massa dan media sosial perlu metode khusus dipakai oleh Caleg. Tapi itu tadi, pola komunikasinya tidak semua Caleg memahami pola komunikasi itu, saya perhatikan gambar-gambar dan banner-banner yang mulai dipasang, baik iklan media portal maupun media sosial, penggunaan kata yang tidak tepat dan masih banyak diksi dan tidak menarik,” tuturnya.

Olehnya, tidak sedikit kontestan dalam event politik menggunakan jasa profesional di bidang pendampingan penggalangan opini dan media. Arqam mengatakan, sebagai kontestan politik mestinya hanya menggunakan kata atau kalimat yang tepat dan mempengaruhi pemilih.

“Dia kan butuh banyak peminat, tidak hanya untuk orang-orang yang terlanjur mengenalnya saja. Sehingga tidak hanya sekedar memasukkan gambar, banner, dan beritanya,” ujarnya.

Dijelaskan lebih jauh, untuk mengenal Caleg di semua level, memang sangat efektif menggunakan branding media. “Apalagi bagi mereka yang Caleg pendatang baru, sangat berpengaruh, terutama untuk mengenal Caleg di semua level, mulai dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI,” tandasnya.(*)