#

Lewat Annyorong Lopi, Tomy Berharap Jadi Strategi Memperkuat Identitas Bulukumba

Jumat, 14 September 2018 | 17:22 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Kontributor: Asmaun - Gosulsel.com

Bulukumba, GoSulsel.com — Salah satu bukti kehebatan Pinisi adalah prosesi Annyorong Lopi atau peluncuran perahu/kapal yang sarat dengan kearifan lokal. Itulah mengapa prosesi ini masih menjadi salah satu rangkaian kegiatan dari Festival Pinisi ke 9 tahun 2018.

Berlokasi di kawasan pembuatan perahu Tana Beru Kecamatan Bontobahari, Kamis (13/9) Anyyorong Lopi dilakukan dengan cara-cara tradisional. Tidak menggunakan alat berat, tidak ada katrol, hanya mengandalkan tenaga manusia.

pt-vale-indonesia

Selama hampir tiga jam, ratusan orang bersama-sama mendorong, dan menarik kapal berukuran 30 meter. Semua bahu-membahu, bergotong royong agar perahu bisa terdorong ke bibir pantai. Sebelumnya dilakukan ritual adat dan panrita memulai komando dengan membaca salawat nabi.

Prosesi Annyorong Lopi ini pun menjadi pusat perhatian para wisatawan mancanegara dan jurnalis dari berbagai daerah. Ritual peluncuran perahu dibuka secara resmi Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto. 

Turut hadir Kadis Pariwisata Sulsel Yulianus, Sekda Bulukumba Andi Bau Amal, Kadis Pariwisata Bulukumba Ali Saleng dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI.

Menurut Tomy, Annyorong Lopi adalah kearifan lokal milik masyarakat Bulukumba khususnya di Bontobahari yang harus terus dilestarikan. “Ini adalah bukti nyata tentang semangat kebersamaan, gotong royong dan etos kerja yang luar biasa dari masyarakat Bulukumba,” ujarnya.

Menurut Tomy, Pinisi jangan hanya dilihat dalam bentuk konstruksi kapal. Tapi di dalamnya ada segala macam kebudayaan dan kearifan lokal yang menjadi pengetahuan masyarakat Bontobahari dan harus terus terjaga. 

Dia berharap, lewat tradisi Annyorong Lopi yang dimiliki daerah ini juga nantinya bisa menjadi strategi dalam rangka memperkuat identitas ke-Bulukumba-an.

“Ini adalah warisan dunia tak benda. Artinya setiap pengetahuan yang ada di dalamnya sedapat mungkin kita jaga bersama-sama. Kita juga butuh dukungan semua pemangku kepentingan, termasuk dukungan pemerintah pusat untuk masyarakat lokal Bulukumba,” tegas Tomy.(*)