MenPAN-RB Hadiri Peresmian Masjid Nurul Amal Sabutung

Minggu, 16 September 2018 | 14:34 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com — Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah bersama Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Menpan RB Syafruddin melakukan soft opening Masjid Nurul Amal di Jalan Sabutung No. 27, Kelurahan Tammalabba, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Minggu (16/9/2018). 

Selain itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono dan Wakil Wali Kota Makassar juga hadir. Masjid ini sendiri merupakan masjid dimana ustadz kondang Maulana aktif berdakwah dan membangun masjid. 

Syafruddin dan Nurdin disambut tarian Padduppa, sebagai tarian penyambutan tamu. Serta nasyid dari para santri-santriwati. 

Nurdin Abdullah dalam sambutannya, mengaku bangga dengan kehadiran Syafruddin. Dan mengucapkan selamat atas pengangkatannya sebagai Menpan RB dan dalam penyelenggaraan Asian Games sukses dengan peranannya sebagai Ketua Kontingen Asian Games Indonesia. 

Pada kesempatan ini Pemprov juga menyumbang Rp 200 juta untuk pembangunan masjid. Sedangkan Polda Sulsel menyumbang Rp 100 juta, Wakapolda NTB Rp 20 juta, Kepala PPI Paotere Makassar Rp 30 juta dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dengan jumlah Rp 100 juta dan Menpan RB Rp 100 juta. Sehingga total sumbangan Rp 550 juta. 

“Pemprov menyumbang Rp 200 juta untuk masjid ini, tapi saya titip Pak Maulana, tidak dibelikan emas untuk istri,” kata Nurdin yang mengundang gelak tawa hadirin dan Ustadz Maulana. 

Sementara, Syafruddin dalam sambutannya menyebutkan, sebelum datang ke lokasi acara, ia menyempatkan diri berziarah ke makam ayahnya. 

“Kita bisa bersilaturahim, pada soft opening ini. Nanti grand openingnya Pak Gubernur kalau sudah di marmer. Kita bersyukur dapat menyaksikan keinginan masyarakat terwujud,” sebutnya. 

Sebagai Waketum DMI, ia menceritakan perkembangan Islam dan pembangunan masjid di Indonesia dan di luar negeri yang berkembang pesat. “Mudah-mudahan kebangkitan ini sejalan dengan ukhuwah wathaniyah,” harapnya. 

Ukhuwah wathaniyah ini, dimana umat akan saling menjaga kerukunan antar umat beragama dan membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.

Sedangkan, laporan Ketua Yayasan Nurul Amal, Haji Ridwan, pembangunan masjid dan pendidikan madrasah adalah bantuan dari masyarakat. Didirikan sejak tahun 1960 dan baru dilakukan renovasi sejak dua tahun lalu. 

Ustadz kondang Maulana, yang juga banyak terlibat dalam pembangunan masjid dan aktif diberbagai kegiatan masjid ini, menyebutkan, awalnya masjid ini terbuat dari kayu, pemindahan ke tempat saat ini digotong secara bersama dari lokasi yang tidak jauh dari tempat semula. Pada proses renovasi banyak bantuan dari berbagai pihak termasuk dari tokoh masyarakat dan juga CSR BUMN.

“Masjid ini harus ada ulamanya, Imam besar Masjid Al-Markaz dan menjadi ulama besarnya masjid ini,” ujar Maulana.(*)


BACA JUGA