Kereta Api Jalur Maros-Palanro Beroperasi 2020
Makassar, GoSulsel.com — Pemerintah merevisi pengerjaan proyek pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi Makassar-Parepare. Sampai tahun 2020 mendatang, pengerjaan fokus menyelesaikan jalur Palanro (Barru) sampai Maros.
Jalur ini membentang sepanjang 110 kilometer, pengerjaannya dibagi tiga tahap. Tahap 1 dan 2, 47 Km sementara dalam pengerjaan di Kabupaten Barru. Progress sampai saat ini sudah mencapai 90 persen fisik dan pembebasan lahan juga sudah 90 persen.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Nur Setiawan menyebutkan anggaran tahap 1 dan 2 sebesar Rp 2,3 triliun. Untuk tahap 3 akan mulai dikerjakan tahun 2019 mendatang dengan anggaran Rp 2,9 triliun.
“Tahap 3 ini dari Pangkep hingga Maros 64 Km, saat ini sudah dilakukan apresial untuk pembebasan lahan. Kita berharap pemerintah setempat dan masyarakat mendukung proses pembebasan lahan ini,” kata Nur usai menemui Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (16/10/2018).
Nur menyebutkan jalur sepanjang 110 Km ditargetkan selesai 2020. Jalur ini juga menjadi akses angkutan semen PT Semen Tonasa dan PT Semen Bosowa, dari pabrik ke Pelabuhan Garongkong Kabupaten Barru.
Sementara itu, untuk jalur ke Makassar dan Parepare akan dilanjutkan setelah tahun 2020. Khusus Makassar, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak jalan tol. Sebab rencananya ada jalur yang berdampingan dengan jalan tol.
“Jadi sisa sebagian lahan yang kita akan bebaskan di Makassar. Kalau ke arah Parepare ini yang agak berat alamnya, makanya jadi yang terakhir,” jelasnya.
Hingga saat ini Kementerian Perhubungan masih melakukan kajian terkait jalur Barru-Parepare. Ada dua opsi apakah jalur melalui terowongan sepanjang 10 Km, atau sebagai jalur dialihkan ke atas laut dengan hanya 3 Km lewat terowongan.
Dalam kesempatan tersebut, Nur juga menjelaskan saat ini Kementerian Perhubungan telah melakukan lelang untuk pengoperasian dan perawatan rel dan stasiun yang telah dibangun nantinya.
“Informasi terakhir sudah ada 5 perusahaan yang ikut dalam KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), satu perusahaan nasional dan lainnya dari luar negeri. Diantaranya dari Korea dan Cina,” ungkapnya.
Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah juga menjamin tahun 2020 kereta api sudah uji coba. Dirinya juga meminta tahun 2021 Makassar-Parepare sepanjang 145 Km rampung 100 persen. Pihaknya siap membantu proses pembebasan lahan.
“Saya akan ajak Walikota Makassar dan Parepare, serta Bupati Maros, Pangkep dan Baru untuk ikut terlibat dalam pembebasan lahan. Dalam waktu dekat ini saya akan rapat di Parepare,” pungkasnya.(*)