Daeng Rurung, Pria Tua Asal Takalar Jajakan Tape Ubi di Makassar

Kamis, 25 Oktober 2018 | 14:57 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Sudah menjadi rutinitas hampir setiap hari bagi Daeng Rurung salah seorang penjual Tape Ubi di Jalan Hertasning Makassar.

Lelaki berusia 65 tahun tersebut memilih Makassar untuk menjajakan hasil olahan ubinya karena ia menganggap Makassar memiliki peluang untuk meraup keuntungan.

pt-vale-indonesia

“Makassar ini cukup ramai dari Takalar makanya kami ke sini dan kebetulan sudah ada beberapa pelanggan yang hampir setiap hari mampir membeli tape,” katanya.

Setiap harinya lelaki yang sering disapa Daeng Rurung tersebut bersama beberapa rekannya yang juga dari Galesong Takalar menjajakan sekitar 50 sampai 70 kotak tape ubi perhari.

“Tergantung juga dari banyaknya ubi yang saya dapat. Kadang 50 sampai 70 kotak saya bawa. Cuma untuk saat ini ubi lagi susah jadi sedikit juga saya bawa,” lanjutnya.

Sementara itu, dari hasil penjualan tape ubi yang ia jual seharga Rp 5000 per kotak tersebut kadang mendapat keuntungan Rp 50.000. Namun terkadang, Daeng Rurung harus menderita kerugian akibat tape yang diolahnya tidak jadi.

“Keuntungan 50 ribu karena modalnya banyak, karena kita juga beli ubinya, bukan tanam sendiri. Cara buatnya juga susah gampang ini nak dibikin karena harus bersih sekali karena biasa tidak mau jadi tape,” tuturnya.

Selain menjual tape ubi, kepada Gosulsel.com Daeng Rurung juga mengatakan bahwa ia juga berpofesi sebagai petani padi. 

“Kalau musim tanam saya ke sawah, namun kalau tidak kerja di sawah saya jual tape untuk mengisi kekosongan dan menambah pemasukan,” tandasnya.(*)