Jeneponto, GoSulsel.com — Calon petahana anggota DPRD Kabupaten Jeneponto dari Dapil I, meliputi Kecamatan Turatea dan Binamu, Asprianto.SE menjadikan pemilih millenial sebagai lumbung suara. Legislator Golkar ini memang merupakan representator pemuda di parlemen.

Asprianto yang juga adalah eks Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Jeneponto mengakui bahwa pada Pileg 2014 lalu memang banyak disokong oleh pemilih pemuda dan pemula.

Olehnya dia mempersiapkan langkah khusus untuk menggaet pemilih millenial. Dia menjelaskan, cara mendekati pemilih millenial harus dengan bahasa mereka, bukan dengan bahasa politik melulu.

“Kaum milenial cenderung menyukai isu yang kekinian, seperti wirausaha atau industri berbasis digital dan teknologi. Mereka lebih senang diskusi tentang bagaimana membangun kedai kopi, atau usaha startup. Bukan isu pembangunan ekonomi atau yang berat-berat,” kata Asprianto, Sabtu (27/10/2018).

Meski begitu, dia mengakui karakteristik itu lebih banyak ditemui dalam diri pemilih diperkotaan. Sedangkan pemilih muda di pedesaan memiliki karakteristik dan isu yang berbeda. 

“Salah satunya adalah lapangan pekerjaan. Strategi untuk meraup suara mereka dengan menyajikan isu dengan data dan sesuai fakta. Sebab, tokoh politik tak akan bertahan lama kecuali jika kandidat itu memiliki gagasan atau ide yang menarik perhatian milenial,” kata dia.

“Ini jadi poin, artinya kandidat harus melihat ini sebagai isu pertama kalau mau berebut simpati milenial karena aspek tokoh tidak ada bertahan lama,” tandasnya.(*)

---