#Menuju Parlemen 2019
Mantap Tatap DPRD Sulsel, Dedy Ardiansyah Disokong Tokoh Pemuda
Makassar, GoSulsel.com – Tokoh Muda sinjai, Dedy Ardiansyah Syam.SH.M.KN mantap bertarung di Pileg tahun 2019. Pemuda yang berlatarbelakang notaris ini membidik kursi DPRD Sulsel melalui Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan (Dapil) V, yakni Bulukumba – Sinjai.
Sikap Dedy mendapat sokongan dari tokoh muda, khususnya di Sinjai Selatan. Hal ini lantaran sikap dia merangkul pemilih pemuda dan pemilih pemula. Meski demikian, dia mengaku tetap terbuka kepada semua kalangan.
Salah satu tokoh muda yang memberikan sokongan kepada sikap Dedy adalah tokoh pemuda karismatik Sinjai Selatan yang selama ini sudah merambah karier di Nasional, yakni Muallim Tampa. Muallim mengaku, konsep Dedy yang memberikan ruang kepada anak muda memang sudah dibutuhkan.
“Saya kira bagus kalau konsep itu yang kemudian yang dicanangkan oleh pak Dedi, karena dengan semangat kita, sudah saatnya parlemen itu representasinya dari kalangan millenial,” kata Muallim saat dikonfirmasi, Selasa (30/10/2018).
Dia menegaskan, sudah saatnya parlemen diisi oleh sejumlah pemuda. Dia menceritakan, beberapa waktu lalu menghadiri acara millenial Forum Anak Muda Jakarta yang mengusung tema ‘pemuda menuju parlemen 2019’.
“Kalau saya memang harusnya seperti itu. Harus minimal 80 persen atau 70 persen dari kalangan muda. Saya pribadi menganggap kalangan teman-teman muda menggali potensi diri, khususnya di Sinjai,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Dedy Ardiansyah mengaku tidak pernah bisa dipisahkan dengan Muallim. Ditegaskan Dedy, sebagai figur muda memang harus menjadikan pemilih pemula dan pemuda sebagai garapan suara, yang pasti dia mengaku bergerak dengan edukasi politik.
“Yang jelas, saya dengan Muallim tidak pernah terpisah,” kata dia.
Tidak hanya itu saja, Dedy juga telah memiliki jaringan yang sudah terbentuk pada Pilkada Sinjai Juli lalu. Dimana Dedy adalah salah satu Bakal Calon Bupati pada saat itu. Dedy mengaku bahwa jaringan itu terus terawat dan nyaris merata di semua Kecamatan hingga tingkat desa.
“Selalu, silahturahmi tidak pernah terputus cuma dengan cara yang berbeda. Saya itu membangun politik partisipan, bukan transaksional,” kata Dedy.(*)