#Menuju Parlemen 2019
Pertahankan Kursi PPP di Dapil Sulsel II, Ini Empat Strategi Ala AYP
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan, Andi Muhammad Yuslim Patawari memaksimalkan kekuatan untuk mempertahankan kursi PPP di Dapil Sulsel II, meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Soppeng, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.
Pada Pileg 2014 lalu, PPP memang berhasil mengontrol satu kursi di Dapil Sulsel II, hanya saja dua figur kuat dengan suara terbanyak tidak lagi bersama PPP.
Yakni, M. Ghalib sebagai pemilik suara terbanyak meninggal dunia, sementara Andi Jamaro Dulung sebagai pemilik suara ‘runner up’ pindah partai ke PKB. Olehnya, PPP harus bekerja keras dengan kekuatan barunya.
AYP, sapaan Andi Muhammad Yuslim Patawari yang dimintai tanggapannya sangat optimis mempertahankan kursi PPP di Dapil Sulsel II. Dia menuturkan, PPP memiliki pemilih ideologis sejak Orde Baru.
“PPP merupakan partai terbesar ketiga identik dengan pemilih kalangan orang tua dari kaum Nahdiyin, yang memang kecenderungan berkurang seiring berjalannya momentum politik di era reformasi,” kata AYP, Rabu (14/11/2018).
Olehnya, dia menyiapkan setidaknya ada empat langkah strategis untuk mempertahankan bahkan menambah kursi PPP.
Pertama, konsolidasi organisasi Partai agar semua caleg PPP bekerjasama disemua tingkatan Caleg untuk meningkatkan suara Partai secara Nasional.
“Tentu dengan menawarkan program pro rakyat untuk menarik simpati pemilih disemua kalangan,” kata Caleg PPP dengan nomor urut 4 ini.
Kedua, meningkatkan partisipasi pemilih ideologis PPP yang militan di daerah tertentu, yang mana selalu menjadi basis suara PPP di setiap Pileg.
“Dan itu (pemilih ideologis) ada disetiap daerah yang tetap menjadikan PPP sebagai rumah besar umat islam, dengan cara melakukan silaturrahmi terstruktur dengan kegiatan sosial yang tidak mengabaikan kearifan lokal,” tuturnya.
Langkah strategis ketiga, lanjut dia, semua Caleg PPP harus merangkul pemilih milineal yang jaman kekinian, dimana lebih cepat dalam merespon isu dan menguasa media sosial dengan cara berpikir dan bertindak ala milineal.
“Keempat, melatih dan menyiapkan saksi di setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk menjaga suara karena pemilu kali ini bersamaan dengan Pilpres lebih membutuhkan ketelitian dan ketahanan fisik saksi,” tandasnya.(*)