“Jika pemakainya adalah penderita penyakit menular lewat darah seperti HIV AIDS, hepatititis dan penyakit menular lainnya, jika tertusuk jarumnya potensil menularkan penyakit tersebut,” imbuhnya.

Dr Hira lebih lanjut menjelaskan, sisa darah dan kuman yang ada pada jarum suntik bekas sangat susah dihilangkan. “Ada pula jenis kuman dari sisa darah dan cairan tubuh yang mungkin menempel di badan spoit atau dalam rongga tabungnya yang tidak bisa mati  dengan pencucian atau perebusan,” bebernya.

Ia juga menyebutkan bahwa hingga saat ini ada beberapa penyakit yang menular lewat darah yang belum ditemukan obatnya untuk penyembuhan secara tuntas. Penggunaan alat medis, khususnya jarum dan tabung suntik spuit hanya boleh digunakan untuk satu kali.

“Karena itu spoit hanya untuk sekali pakai, harus segera dibuang, bukan dibuang sembarangan tetapi harus sesuai prosedur penanganan sampah medis. Sangat tidak dibenarkan untuk dipakai kembali, apalagi untuk jadi mainan,” tegas mahasiswa program doktoral Wollongong University Australia ini.

---