Produk kerajinan dan baju adat yang dipamerkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa pada ajang Bali Tourism Craft and Investment Expo 2018 di Lippo Mall Kuta Bali, Kamis-Minggu (6-9/12/2018)/IST

Produk UMKM dan Baju Adat Gowa Diminati di Bali

Senin, 10 Desember 2018 | 13:24 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Ryan Saputra - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Produk kerajinan dan baju adat yang dipamerkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa pada ajang Bali Tourism Craft and Investment Expo 2018 Bali ramai diserbu pengunjung.

Kabid Promosi Wisata Dispar Gowa Nursapa mengatakan, pengunjung tertarik ke stand Gowa lantara memarkan sejumlah produk unggula seperti asesoris busana adat, baju bodo modern, sarung sutra hingga makanan khas berupa sarabba, markisa, keripik bawang putih, bawang merah goreng dan kacang langkoseng.

pt-vale-indonesia

“Pamerannya berlangsung empat hari yakni 6-9 Desember di Lippo Mall Kuta. Alhamdulillah mereka sangat tertarik denga produk-produk yang kami pamerkan,” ungkapnya, Senin (10/12/2018).

Selain produk-produk tradisional yang ditampilkan Gowa, daerah kelahiran pahlawan nasional Sultan Hasanuddin Syekh Yusuf ini juga membawa tulolonna dan turungkana Gowa.

Kejadiran Duta pariwisata ini sebagai bentuk sinergi dalam mempromosikan budaya dan pariwisata Kabupaten Gowa kepada masyarakat dalam berbagai ajang.

Menurut mantan Kasubag Peliputan Humas Pemkab Gowa ini, Kehadiran pihaknya dalam salah ajang promosi pariwisata terbesar di Indonesia ini,  merupakan bentuk dukungan Pemkab Gowa agar pergerakan ekonomi masyarakat terus meningkat utamanya UMKM yang bergerak dibidang industri kue atau pakaian adat ini.

Apalagi produk mereka sangat bersinergi dengan kemajuan pariwisata. Karena itu dengan adanya dukungan Pemkab Gowa terhadap produk-produk tersebut, diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan daya pasar dari produksi asli dari Kabupaten Gowa.

“Kita sementara menggenjot semua potensi wisata di Kabupaten Gowa. Termasuk beautiful Malino. Dengan pameran yang sudah kita hadiri, masyarakat lebih mengenal potensi alam dan kerajinan kita,” pungkas Herni amir.(*)