Sikap Politik Anti Poligami Bisa Jadi Bumerang bagi PSI
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Sikap politik PSI yang seolah menantang pluralisme ini bisa saja menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Dimana saat ini isu anti poligami massif dijadikan materi kampanye hingga di daerah-daerah, tidak terkecuali di Sulawesi Selatan.
Sebelumnya partai baru yang didominasi oleh politisi muda ini juga menolak Peraturan Daerah (Perda) syariah.
Pengamat politik dari Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono yang dikonfirmasi tidak menepis bahwa sikap politik PSI saja jadi bumerang.
“Kalau tidak dikelola dengan baik, wacana ini bisa jadi bumerang bagi PSI karena sudah terlanjur mendukung Jokowi-Ma’ruf,” kata Arief, Kamis (13/12/2018).
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Syahrier Karim menilai bahwa isu poligami oleh PSI ini murni hanya mau menarik simpati pemilih, khususnya kaum prempuan. Hanya saja dia juga berpendapat jika tidak dikelolah dengan baik maka akan jadi bumerang.
“Bahwa apakah nanti gagasan ini akan diperjuangkan, itu persoalan belakang. Ini murni hanya stragei politik saja dan ini sangat strategis, karena PSI akan mempunyai branding , yakni partainya anak muda sekaligus partai yang anti poligami,” ucap Syahrir.
Sebelumnya Sekretaris DPW PSI Sulsel, Nuridayanti Mas secara gamblang menyebutkan bahwa isu anti poligami akan berimplikasi positif terhadap PSI. Dmana berdasarkan data survei yang pihaknya dikantongi, sekitar 80 persen masyarakat Indonesia menolak poligami.
Berdasarkan data tersebut, pihaknya mengaku mampu mengelola isu dengan baik agar menguntungkan Caleg PSI jelang Pileg tahun 2019 mendatang.
Nuridayanti menuturkan, PSI tiap mengangkat isu tentu sudah mempertimbangkan smuanya dengan baik.
“Dimana kita menyuarakan aspirasi publik dengan tetap berhati-hati pada efek negatif elektoral partai,” tandasnya.(*)