Kepala Kesehatan Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II, Kolonel Kes Adhantoro Rahadyan, Sp.JP (K), FIHA berbagi tips cara mengatasi penyakit jantung pada kegiatan ceramah agama, Jumat (14/12/2018)/IST

Begini Cara Atasi Penyakit Jantung Ala Kepala Kesehatan Koopsau II

Jumat, 14 Desember 2018 | 20:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kepala Kesehatan Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II, Kolonel Kes Adhantoro Rahadyan, Sp.JP (K), FIHA berbagi tips cara mengatasi penyakit jantung pada kegiatan ceramah agama, Jumat (14/12/2018).

Dihadapan Kepala Staf Koopsau II Marsma TNI Age Wiraksono, Para Pejabat Makoopsau II, Para Perwira Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil Koopsau II, Adhantoro Rahadyan mengatakan penyakit jantung merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan bisa menyerang siapa saja.

pt-vale-indonesia

“Penyakit jantung bisa dialami dari mulai bayi, remaja, dewasa dan juga orang tua. Dengan berbagai penelitian tentang gejala atau tanda yang biasa timbul pada penderita penyakit jantung ini tentu saja membuat banyak orang lebih waspada dalam memperhatikan pola perubahan pada tubuh yang mungkin saja merupakan gejala-gejala dari berbagai kemungkinan penyakit,” katanya.

Ia juga mendingatkan kepada para jajaran Koopsau II untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini dan secara berkala tanpa harus merasa sakit terlebih dahulu agar dapat diantisipasi lebih dini, sehingga kondisi kesehatan selalu baik dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Adhantoro Rahadyan menyebutkan ciri awal pada penderita penyakit jantung bervariasi karena tergantung jenis penyakit jantung yang dialami oleh seseorang. Selain itu terdapat perbedaan antara sakit jantung dengan serangan jantung namun banyak orang yang mengartikan keduanya dengan makna yang sama. 

“Perbedaan tersebut terletak pada maknanya, jika sakit jantung merupakan ketidakmampuan fungsi jantung dalam memompa darah keseluruh tubuh, sedangkan serangan jantung adalah penyumbatan atau pengecilan pembuluh darah yang membawa sari makanan dan oksigen menuju jantung. Terlepas dari perbedaan tersebut tetap saja keduanya masih berhubungan erat,” jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, “Adapun cirinya adalah Sakit Pada Bagian Kepala, Nyeri Dada, Sakit Pada Bagian Tubuh tertentu, Merasa Mudah Lelah, Sesak Napas, Merasa Mual, Rasa Cemas, Pembengkakan, Keluar Keringat, Pingsan Mendadak,” lanjutnya.

Adhantoro Rahadyan dalam ceramahnya juga menyampaikan beberapa penyebab terjadinya penyakit jantung diantaranya Gangguan irama jantung atau aritmia yaitu irama jantung yang tidak normal. Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang mengatur irama jantung tidak berfungsi dengan baik. 

“Akibatnya, jantung dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Contohnya fibrilasi atrium yang disebabkan oleh diabetes, kelainan jantung saat lahir, konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan, merokok, obat-obatan, penyakit katup jantung, penyalahgunaan NAPZA, stres,tekanan darah tinggi.

Penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh kardiomiopati, yaitu kondisi otot jantung yang tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh,” sebutnya.

Adhantoro Rahadyan juga mengatakan Kardiomiopati sangat berbahaya, karena dapat memicu gagal jantung hingga jantung berhenti mendadak. Hal tersebut biasa disebabkan oleh hipertensi, kerusakan otot jantung akibat serangan jantung, gangguan metabolik, seperti penyakit tiroid dan diabetes, hemokromatosis, komplikasi kehamilan, penggunaan alkohol, penyalahgunaan NAPZA.

Ada pun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung, kata Adhantoro Rahadyan yaitu  melakukan olahraga rutin, Menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang, perbanyak asupan buah dan sayur, kurangi makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih, berhenti merokok, menurunkan berat badan jika berlebihan, mengontrol tekanan darah, kendalikan stress, istirahat yang cukup. 

“Selain beberapa cara di atas, kedekatan dengan Tuhan juga dibutuhkan untuk menghindari terjadinya serangan jantung mendadak maka rajinlah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sering melakukan pemeriksaan pada dokter ahli jantung dan yang terakhir adalah selalu hidup happy,” tandasnya.(*)