
Hubungan Tanpa Komitmen Trend Baru di Makassar, Siapa Untung Siapa Baper?
Lanjut, “Honey” dasar dari hubungan FWB adalah keterbukaan dan kesepakatan, “Selama itu disepakati kedua belah pihak, masalahnya di mana? beda ya kalau satu pihak cuma mau ‘ngewe’ doang tapi pas diajak komitmen gak mau, itu baru salah.” beber ‘Honey’.
Aturan yang harus disepakati itu adalah, tidak ada ekspektasi lebih dari hubungan tersebut atau jangan mengandaikan bahwa hubungan tersebut akan dibawah ke jenjang yang lebih serius misalnya. Aturan lainnya, no feeling dan bawa perasaan apalagi sampai cemburuan hingga mengekang karena motif orang melakukan FWB adalah tidak ingin dikekang dan terjebak dalam komitmen.

Bagi ‘Honey’ kemungkinan baper ya pasti ada, karena itu harus disepakati di awal hanya mereka yang tidak siap akhirnya tidak bisa melanjutkan. Potensi Baper itu menurutnya peluangnya sama antara cowok dan cewek. Hal sama yang dikatakan Anne Soraya (24) cewek yang pernah kuliah di jurusan pertambangan sebuah kampus swasta Makassar.

Salah satu adegan dalam film No Strings Attached.(int)
Berbeda dengan yang digambarkan Reni, salah satu jurnalis Makassar, peluang baper lebih besar tentu terjadi pada perempuan, “Naluriahnya perempuan apalagi sudah melakukan seks akan terbangun rasa keintiman dalam dirinya,” ungkap Reni.
Dalam beberapa kasus pengalaman sendiri, ‘Honey’ lebih banyak pasangan cowok lah yang baper dan akhirnya mengakhiri. “Saya sih akan langsung cut juga kalau sudah ada kondisi seperti itu,” ujarnya.
Rupanya pola hubungan ini lebih banyak diajukan laki-laki, setidaknya menurut Reni dan ‘Honey’ karena peluang untuk membuat hubungan tanpa embel-embel komitmen. Walaupun ada akhirnya, baik ‘Honey’, Anne dan Reni tak mempersoalkan pola FWB. asalkan dilakukan secara sadar, bukan jebakan dan siap pada dampaknya.
Data Riset FWB
Dikutip dari blog psikologi yang mencatunkam sebuah penelitian dari Michigan State University tahun 2016, melaporkan bahwa hampir setiap dari mahasiswa yang ada di kampus tersebut pernah merasakan pengalaman ber-FWB. Professor Paul Mongeau menyebutkan bahwa FWB merupakan suatu jenis hubungan sosial intim yang jarang dibahas oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang menganggap bahwa FWB ini merupakan “affair” atau kadang-kadang disebut “HTI” atau Hubungan Tanpa Ikatan.
Melissa Bisson dan Professor Timothy Levine dari Michigan State University melakukan survey dan mengumpulkan 125 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari semuanya, sekitar 60 persen pernah melakukan FWB. Satu banding sepuluh menguubah hubungan tersebut menjadi sebuah hubungan yang lebih romantis, sepertiganya berhenti melakukan “seks” tapi meneruskan pertemanan. Satu dari empat orang menggantikan semuanya; seks dan pertemanan. Sisanya, terus meneruskan hubungan FWB.
Nah teman-teman, yang sepertinya penasaran dengan pola hubungan ini boleh saja, asal siap mental dan ingat! jangan Baper.(*)