Rocky Gerung membawakan materi kuliah umum di Unibos Makassar, Rabu (19/12/2018)

Legislator Jadi Arogan, Rocky Gerung Sebut Karena Tak Ada Kurikulum Etika Publik

Rabu, 19 Desember 2018 | 21:21 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pengamat komunikasi politik kawakan, Rocky Gerung memberikan kualiah umum di hadapan ratusan mahasiswa Makassar di Universitas Bosowa Makassar, Jalan Urip Sumiharjo, Rabu (19/12/2018).

Salah satu yang dibahas oleh Rocky adalah kurikulum etika publik. Dia menilai, legislator di DPR menjadi arogan karena tidak adanya kurikulum etika publik.

pt-vale-indonesia

“Karena tidak ada kurikulum etika publik, maka politisi DPR menjadi arogan. Dari Pemilu dia menjadi raja kecil, itu bahaya karena tidak adanya kontrol dari kampus soal diskursus politik,” kata Rocky.

Dia menuturkan, semestinya harus ada pengawasan untuk legislator dari kampus. Mahasiswa harus hadir mengingatkan para legislator.

“Kampus harus ingatkan bahwa anda adalah watchdog, anjing yang mengurusi rakyat untuk menggonggongi kekuasaan. Jangan berbalik menggonggongi tuanmu. Itu namanya anjing dungu,” tegas Rocky.

Dia mengatakan, kekuasaan memang diatur menjadi dua, tapi pada dasarnya sama, dimana ada yang mengontrol secara permanen melalui jalur politik. Hal itu, kata dia adalah satu soal yang harus dipahami sejak awal.

“Karena itu kalau anggota DPR tidak dibekali oleh kurikulum etika politik, maka waktu dia masuk di DPR, dia pilih misalnya saya mau masuk di Banggar (Badan Anggaran) sajalah. Di situlah diatur tukar tambah kekuasaan, komisi anggaran,” jelas dia.(*)