
Pusbang Film Kemendikbud Tawarkan Restorasi Film Jadul Lokal
MAKASSAR, GOSULSEL– Film jaman dulu (Jadul) Indonesia dikenall dengan konten yang sarat dengan nilai pendidikan, budaya dan sejarah. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film), merasa penting menyelamatkan film tersebut agar bisa dinikmati generasi sekarang dan akan datang.
Namun, kondisi film jadul Indonesia tersebut tak bisa mengelak dari kondisi jaman telah banyak mengalami kerusakan disebabkan proses penyimpanan dalam jangka waktu lama dan pendaaan yang minim untuk pemeliharaannya.

Restorasi film tua Indonesia pun menjadi pilihan untuk menyelamatkan file film dari kerusakan total. Restorasi juga menjadikan film tersimpan dalam bentuk digital hingga terjaga dari segi kualitas dan keamanan penyimpanan.
“Restorasi dilakukan untuk menyelamatkan film Indonesia yang sudah berusia sekitar 50 tahun. Perlu diselamatkan karena menyimpan sumber sejarah,” Ucap salah satu perwakilan Pusbang Film, Esvita Riama dalam jumpa pers akhir pekan lalu dalam rangka sosialisasi restorasi film Indonesia.
Pagar Kawat Berduri menjadi film pertama yang berhasil direstorasi oleh Pusbang Film. Film produksi 1961 tersebut merupakan garapan sutradara Asrul Sani. Film Pagar Kawat Berduri berkisah tentang konflik antara rakyat Indonesia pejuang Republik yang menjadi tawanan dengan pemerintahan Belanda.
Selain film nasional, Pusbang Film juga membuka ruang untuk kerjasama restorasi film tua dari daerah yang sarat dengan nilai pendidikan, budaya dan sejarah. Film yang berisi nilai tentang Sulawesi Selatan tak masuk pengecualian dalam hal ini.
“Jika orang Makassar punya semacam link penyimpanan film daerahnya, Pusbang Film bisa menjadi rekan agar film tersebut juga bisa direstorasi,” tandas salah seorang pihak Pusbang Film.
Selain itu, pihak Pusbang Film juga melakukan workshop perfilman di berbagai kota di Indonesia demi mewujudkan ekosistem yang sehat dan kompetitif dalam perfilman Indonesia sekaligus bermanfaat bagi penikmatnya.
Workshop Perfilman diagendakan pada bulan Maret 2019 mendatang. Makassar bisa diharapkan menjadi Kota terpilih.
“Workshop Film nanti ke depannya dilakukan pada Maret 2019, mudah-mudahan diadakan di Makassar,” ungkap Puspa Dewi, anggota Puspang Film yang bertanggungjawab di bidang workshop perfilman.(*)