Aliansi Umat Islam Sulsel melakukan aksi solidaritas bertajuk Aksi Solidaritas Aliansi Umat Islam Sulsel Bela Muslim Uighur pada Jumat (21/12/2018).

Bela Muslim Uighur, Aliansi Umat Islam Sulsel Aksi Solidaritas

Sabtu, 22 Desember 2018 | 00:10 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Wacana penindasan dan diskriminasi atas umat Islam Uighur Xinjiang oleh pemerintah China, membuat Aliansi Umat Islam Sulsel melakukan aksi solidaritas bertajuk Aksi Solidaritas Aliansi Umat Islam Sulsel Bela Muslim Uighur pada Jumat (21/12/2018).

Ratusan peserta melakukan aksinya dengan melakukan long march disertai orasi dari Masjid Al-Markaz Makassar di jalan Masjid Raya No 57, Bontoala dan berakhir di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Jalan Urip Sumoharjo No 59, Panakkukang Makassar.

pt-vale-indonesia

Sesampai di kantor DPRD Provinsi Sulsel, para orator kembali berorasi. Ustadz Fauzan, selaku orator menyeru Umat Islam untuk menunjukkan pembelaannya terhadap Muslim Uighur Cina yang kabarnya disiksa dan diperlakukan keji oleh rezim pemerintahan Republik Rakyat Cina (RRC).

Aliansi Umat Islam Sulsel Bela Muslim Uighur

Walau berbeda bangsa dan berpisah oleh jarak, ia menggugah kesadaran Umat Islam bahwa Muslim di seluruh dunia adalah saudara hingga tidak rela jika mereka dihina oleh siapapun.

“Mereka disiksa dan dibantai hanya karena keimanannya. Aksi ini adalah bentuk persaudaraan kita sebagai Muslim. Kita bagaikan 1 tubuh, yang jika satu bagian sakit, yang lain juga sakit. Kita tidak rela saudara kita dihina oleh rezim komunis Cina,” teriak Ustadz Fauzan saat berorasi di depan gedung DPRD Provinsi Sulsel.

Selanjutnya, Ustadz Mustari Ago selaku Ketua Aliansi Umat Islam Sulsel juga menyampaikan orasinya dengan menggebu menyebut penting adanya pemimpin Umat Islam sebagai pelindung dan perisai yang akan menghentikan imperialisme yang dianut saat ini.

“Hal ini terjadi juga karena tidak ada pemimpin sebagai perisai, pelindung dan benteng kaum Muslimin. Tidak ada yang bisa menghentikan ini kecuali khalifah yg memimpin kaum Muslim dalam 1 konstitusi. Dengannya akan menghentikan imperialisme yang dianut oleh dunia,” serunya.

Sementara itu, Ustadz Barlianta Abdullah yang dianggap salah satu ulama Sulsel juga turut berpartisipasi dengan berorasi. Ia menegaskan bahwa lembaga dan badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa ataupun Organisasi Konferensi Islam (OKI) tidak bisa diharapkan untuk menyelamatkan Muslim Uyghur. Ia mengisyaratkan agar hanya berharap pada sistem pencipta yaitu Allah SWT.

Aliansi Umat Islam Sulsel Bela Muslim Uighur

“PBB tidak bisa menolong. Kita tidak bisa berharap pada mereka. Kita bisa berharap pada OKI, ataupun pada Arab Saudi. Kita hanya bisa berharap pada Allah. Karena hanya dengan sistem Nya semua terselesaikan,” tandasnya.

Massa aksi ini diterima oleh Syaharuddin Alrif Wakil Ketua DPRD Sulsel. Ia mengapresiasi aksi tersebut juga menyatakan pembelaannya terhadap Muslim Uighur. Ia kemudian mengajak perwakilan massa aksi untuk berdialog lebih lanjut di ruang aspirasi.

“Saya mengapresiasi aksi peduli Muslim Uighur ini. Kita harus membela saudara-saudara Kita yang ada di Cina. Untuk itu saya mengajak perwakilan dari peserta aksi untuk berdiskusi dan berdialog di ruang aspirasi,” katanya di depan seluruh peserta aksi.

Aksi ini berlangsung dari pukul 13.30 hingga 15.30 Wita. Selain diwarnai bendera Tauhid, di sepanjang aksi tersebut, terlihat hampir semua peserta memegang spanduk kecil maupun besar bernada seruan kirim tentara, bebaskan Uighur, jangan tindas Uighur, usir Kedubes Cina hingga bersatu di bawah bendera Tauhid.(*)

Aliansi Umat Islam Sulsel Bela Muslim Uighur