Kurang Sosialisasi, Penggunaan Uang Elektronik Bisa Timbulkan Masalah Teknis
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pengamat Transportasi Universitas Hasanuddin, Isran Ramli menuturkan keberadaan Uang Elektronik (Unik) merupakan salah satu kemajuan teknologi dalam rangka efisiensi dan efektivitas masyarakat untuk bertransaksi.
Meski begitu, kata Isran, masih banyak komponen masyarakat yang belum mengetahui adanya UNIK tersebut.
“Masalah efektifnya, kalau semua tempat-tempat itu disiapkan fasilitas untuk penggunaan Unik. Selain itu kalau sosialisasinya ke masyarakat itu kurang, akan menimbulkan masalah-masalah teknis,” jelasnya saat dihubungi via seluler, Jum’at (4/1/2019) kemarin.
Ia menyarankan, agar penerapan Unik ini dapat dibarengi dengan sosialisasi yang cukup masif kepada masyarakat agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar.
“Sosialisasinya harus tetap terus menerus dilakukan. Karena tidak menutup kemungkinan, mereka yang mau lewat tidak punya kartu unik. Masyarakat harus paham bagaimana penggunaan kartu Unik dan bagaimana cara mengisi kartu,” tegasnya.
Sementara itu, pemberlakuan pembayaran toll gate di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menggunakan uang elektronik akan segera dimulai 5 Januari 2019.
General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Wahyudi mengatakan kebijakan ini dilakukan secara bertahap. Artinya masih ada loket yang menerima pembayaran secara tunai.
“Tetap ada loket yang melayani pembayaran tunai. Jadi bertahap dulu, kita lihat dulu kemudian kita akan evaluasi hal ini,” ungkap Wahyudi.
Dia menyebutkan ada enam loket yang beroperasi untuk melayani pembayaran di Gerbang Keluar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Tiga loket akan dipergunakan khusus untuk pembayaran Unik, tiga lainnya masih dapat digunakan untuk melayani pembayaran tunai.
“Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses transaksi di pintu gerbang Keluar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin,” kuncinya.(*)
Reporter: Nurfadhilah Bahar