Es Kelapa Muda
Deretan tenda yang menjajakan Es Kelapa Muda di Jl Ujungpandang, beberapa waktu lalu

Besok, Lapak PKL di Seluruh Trotoar Makassar Dibongkar

Rabu, 09 Januari 2019 | 21:20 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto memerintahkan para camat dan lurah untuk segera melakukan pembongkaran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih berdiri di trotoar jalan. Pasalnya, pada 10 Januari besok, para PKL sudah bisa menempati Kanre Rong Ri Karebosi Makassar.

“Begitu lewat tanggal 10, sudah tidak boleh lagi ada tempat tempat jualan di trotoar. Mulai hari ini pengambilan nomor untuk masuk di Kanre Rong. Besok, mereka sudah bisa pindah. Begitu mereka masuk, langsung bongkar semua, tidak ada jeda,” tegas Danny, sapaan akrabnya, Rabu (09/01/2019).

pt-vale-indonesia

Pihaknya telah menyiapkan puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pembongkaran lapak di Jalan AP Pettarani, Jl. Ujung Pandang, Jl Chairil Anwar, dan beberapa jalan lainnya yang marak ditempati PKL untuk berjualan.

“Kabar baru dari camat bahwa yang di Jalan Chairil Anwar tempat penjual perkakas yang puluhan tahun itu sudah bersedia untuk pindah. Kira-kira 300 orang lah yang sudah mau pindah termasuk di Jalan Budi Utomo,” jelasnya.

Sementara untuk di Jalan Ujung Pandang, sebanyak 24 orang masih menolak dipindahkan. Menurut Danny, pihaknya akan terus berusaha untuk membujuk mereka agar bersedia pindah ke Kanre Rong.

“Kalau di Benteng masih ada 24 yang menolak, tapi sebagian besar dari mereka itu bukan asli orang kota Makassar. Makanya kita kasih kesempatan untuk membujuk lagi mereka,” tambahnya.

Danny juga mengimbau agar pedagang yang berada di Kanre Rong agar retribusinya tidak dipungut. Kecuali, ketika omzet mereka di atas Rp1 juta per hari, pemungutan retribusi baru bisa dilakukan.

“Insyallah setelah mereka masuk, langsung dibongkar semua lapak yang ada. Itulah kenapa tertunda karena proses pembongkaran itu. Pembongkarannya tidak mudah, karena ada juga beberapa yang menolak masuk. Mau tidak mau memang harus ditertibkan,” terangnya.(*)


BACA JUGA