RS Dadi Makassar Bersiap Tampung Caleg Depresi

Senin, 14 Januari 2019 | 19:51 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM–Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar mengaku siap menampung politikus tekor yang gagal memperebutkan kursi di legislatif.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kontestasi pemilu di tahun 2009 dan 2014 ada ribuan caleg yang mengalami depresi lantaran gagal memperoleh suara. Padahal, mereka sudah terlanjur mengeluarkan dana yang besar untuk keperluan kampanye bahkan menggadaikan barang-barang pribadinya.

pt-vale-indonesia

Direktur RSKD Dadi Makassar, Arman Bausat menuturkan, gangguan jiwa bisa menyerang siapa saja, tergantung tingkat tekanan dan stres yang dialaminya. Sehingga, kata dia, tidak menutup kemungkinan para caleg gagal yang memiliki tekanan dan stres yang berlebihan bisa masuk Rumah Sakit Jiwa.

“Kalau dulu kan caleg yang menipu rakyat, sekarang rakyat yang menipu caleg. Kalau mereka mau menerima kegagalan itu tidak masalah, tapi kalau tidak, lalu merasa stres, itu bisa saja mengalami gangguan. Tapi tentu kita tidak mengharapkan hal itu terjadi,” jelas Arman.

Arman menuturkan bahwa saat ini RSKD Dadi sudah melakukan perbaikan-perbaikan Rumah Sakit baik itu dari kualitas pelayanan maupun kualitas ruangan pasien. Kendati begitu, siapapun yang datang tetap diberikan pelayanan yang sama.

“Dalam rangka kualitas pelayanan Rumah sakit, kita melakukan perbaikan perbaikan, seperti perawatan, kami bikin kamar VIP, kami juga bikin bangsal. Jadi ini tujuannya untuk siapapun pasien yang mengalami gangguan kejiwaan,” terangnya.

Ia menampik anggapan adanya ruangan khusus bagi para caleg gagal.
Kalaupun ada pengunjung yang merupakan caleg, maka pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar rumah sakit.

“Jadi tidak ada tempat khusus bagi para caleg kalau misalnya dia punya BPJS, tergantung kategorinya, kalau dia kelas satu, kita tempatkan di kelas satu. Kalau dia mau naik ke VIP, bisa naik ke VIP. Tapi sebelumnya di tampung di bangsal dulu, tidak ada ruangan khusus. Semuanya sama,” tegas Arman. (*)