Danny Pomanto kunjungi Korban Kekerasan Seksual Dibawah Umur

Kunjungi Korban Kekerasan Seksual Dibawah Umur, Danny Ingatkan Peran Orang Tua

Selasa, 15 Januari 2019 | 17:55 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM–Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan’Danny’ Pomanto mengunjungi korban kekerasan seksual anak yang berumur 14 tahun di Kantor P2TP2A, Jalan Anggrek, Panakkukang, Makassar. Selasa (15/1/2019)

Danny mengatakan, peristiwa kekerasan seksual pada anak memang sering terjadi lantaran kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Untuk itu, ia mengharapkan tidak hanya orang tua, tetapi juga partisipasi seluruh masyarakat untuk melakukan sensor sosial terkait hal tersebut.

pt-vale-indonesia

“Peristiwa peristiwa semacam ini semakin hari seperti gunung es. Yang kelihatan itu hanya ujungnya, tapi banyak peristiwa peristiwa lain yang tersembunyi dan tidak kelihatan. Sehingga sensor sosial dari masyarakat itu sangat dibutuhkan sekali,” jelas Danny kepada para awak media.

Beberapa upaya yang berusaha dilakukan oleh pemerintah kota di antaranya mobilisasi informasi yang cepat di tingkat RT RW, termasuk pelibatan tokoh masyarakat.

“Kenapa RT/RW kami mobilisasi dengan handphone. Itu tidak lain adalah pelaporan pelaporan atau penangkapan pelaporan seperti ini dengan informasi yang cepat dan dengan deteksi yang cepat itu harus dilakukan di tingkat RT, termasuk dengan pelibatan tokoh tokoh masyarakat.

Selain itu, kata Danny, intensitas program jagai anakta’ menjadi sangat dibutuhkan. Sebab menjaga anak, baik terhadap korban kekerasan maupun sebagai pelaku kekerasan, ini menjadi hal yang perlu diprioritaskan.

“Jadi peran orang tua di rumah itu menjadi sangat penting,” tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah kota terus menyempurnakan program tersebut dengan bantuan para pekerja sosial baik aktivis perempuan dan anak serta Dinas Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPPA).

“Jadi kita berharap agar semua bersinergi dan bersatu padu di dalam menyelesaikan masalah ini. Bagaimana bisa merecoveri mental korban yang saya kira semakin banyak yang kita seperti ini,” ujarnya. (*)


BACA JUGA