Andi Luhur Priyanto, Dosen Ilmu Pemerintahan di Unismuh Makassar

Pengamat Sebut Pemilih Rasional Rentan Golput

Selasa, 15 Januari 2019 | 18:11 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 pertama kalinya pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan calon legislatif (Pileg) dilaksanakan serentak. Atas daar itu, tidak sedikit orang yang mendorong agar partisipasi pemilih bisa meningkat signifikan. Alasannya, selain banyaknya pengalaman KPU dalam agenda sosialisasi, banyak pula peserta Pemilu yang menggiring calon pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Meski demikian, hal ini tidak bisa menghilangkan perilaku golongan putih (Golput). Minimal, bisa mengurangi angka Golput. Ha ini tidak ditepis oleh pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Priyanto.

pt-vale-indonesia

Ditanya berkaitan sengmentasi pemilih yang rentan mengambil sikap Golput, Andi Luhur menuturkan, biasanya pemilih rasional.

“Pemilih rasional, yang berpendidikan. Mereka yang sulit diintervensi dan dimobilisasi untuk datang memilih,” kata Luhur saat ditemui di salag satu kedai di bilangan, Jalan Talasalapang, Makassar, Selasa (15/1/2019).

Dia menuturkan, pemilih yang rasional adalah mereka yang sadar dengan kondisi demokrasi. Apalagi, lanjutnya dari kalangan provesional.

“Orang yang sadar yang tidak puas dengan alternatif yang ada. Biasanya mereka merasa tidak ada harapan (diantara pilihan-pilihan). Kalau orang-orang profesional biasanya merasa bahwa hasil pemilihan tidak berimplikasi pada kehidupannya,” ujar Luhur.

Luhur memprediksi, partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 berada diangka 70 persen. Hal ini seirama dengan jumlah pemilih tradisional yang juga berada dikisaran angka 70 persen.(*)