Posko pengungsian di Gedung juang Selayar jalan Ahmad Yani, Benteng-Selayar.
#

Cuaca Berangsur Normal, Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir Selayar Tetap Siaga

Jumat, 25 Januari 2019 | 00:16 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

SELAYAR, GOSULSEL.COM — Dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) juga dirasakan Kabupaten Kepulauan Selayar.

Hujan deras disertai angin kencang, Selasa hingga Rabu kemarin, menyebabkan banjir bahkan hingga setinggi leher orang dewasa di sejumlah wilayah. Pohon tumbang, tiang listrik roboh, infrastruktur penyeberangan anjlok pun tak dapat dihindarkan.

pt-vale-indonesia

Wilayah pusat Kota, Kelurahan Buta Bangun, Benteng Selatan, dan Benteng Utara dinilai menjadi tiga wilayah yang paling terdampak banjir. Sementara di wilayah lain, Parappa’, Bonea, dan Balang Sembo’ merupakan wilayah yang juga sangat terdampak musibah banjir.

“Benteng Selatan memang belum ada laporan, tapi dilihat fakta lapangan, itu terendam. Kalau seperti Bonea itu ada laporan, dan itu yang kita evakuasi cepat, ada 1 meninggal. Balang Sembo’ dan Parappa’ itu juga berdampak, 2 kayaknya meninggal. Kantor kami di wilayah Parappa’ bahkan sisa gedung. Kami pun dievaluasi,” jelas Andra, anggota tim Dinas Sosial (Dinsos) Selayar kepada Gosulsel.com, Kamis (24/1/2019).

Posko pengungsian di Gedung juang Selayar

Pengungsi yang berjumlah 106 orang dikembalikan ke wilayah masing-masing pada Kamis (24/2019) setelah tiga malam diungsikan di gedung juang Selayar jalan Ahmad Yani, Benteng-Selayar.

Para pengungsi memilih kembali ke tempat tinggal dengan tujuan membersihkan rumah masing-masing pasca musibah banjir. Kondisi cuaca yang dianggap sudah cenderung membaik pun menjadi faktor pendukung pilihan kembali tersebut akhirnya diambil.

“Tadi Kita sudah kembalikan mereka ke tempat tinggal masing-masing, karena sudah mulai surut sekalian mereka ingin bersih-bersih,” ucap Andra saat ditemui di posko pengungsian Gedung Juang Selayar, Kamis malam.

Walau banjir cenderung telah surut, tapi gerimis, hujan intensitas sedang dan deras disertai angin hingga kini masih tetap turun bergantian. Namun, hujan serta angin tersebut tidak terjadi dalam waktu lama sehingga banjir pun tidak terjadi seperti sebelumnya.

Kondisi tersebut membuat tim tanggap bencana yang terdiri dari berbagai instansi termasuk Dinas Sosial ditugaskan berjaga di posko pengungsian.

“Karena masih belum dapat kepastian dari BMKG secara resmi aman, jadi kita di sini, berjaga jika nanti kembali cuaca buruk. Bantuan dari para donatur juga masih tetap kita siagakan di sini. Tapi kita berdoa agar tidak terjadi lagi, karena kita bisa jadi habis kalau begini,” terang Andri.(*)


BACA JUGA