Danny Pomanto lantik Sekda baru Makassar, Senin (28/1/2019)/Nurfadillah Bahar/GOSULSEL.COM

Jelang Akhir Masa Jabatan, Danny Paparkan Capaian Selama Menjabat

Senin, 28 Januari 2019 | 21:20 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM–Terhitung tiga bulan lagi masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar akan berakhir. Untuk itu, dalam ajang silaturahmi birokrasi yang digelar di Celebes Convention Center (CCC) Makassar ini, Mohammad Ramdhan’Danny’Pomanto melaporkan capaian capaian yang telah berhasil diperolehnya selama masa jabatan.

Kegiatan ini disinergikan dengan pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kota Makassar, Muhammad Anshar. Senin (28/1/2019)

“Kenapa kita mensinergikan acara ini, ada beberapa momen, menjelang saya mengakhiri masa jabatan, sangat penting kita bertemu seperti ini, saya ingin memberi laporan dan saya ingin memberi pengetahuan kepada birokrat kota Makassar,” ujar Danny.

Ia menuturkan bahwa kota Makassar saat ini merupakan Kota yang paling berpengaruh hingga ke dunia Internasional. Menurutnya, hal ini disebabkan beberapa indikator yang telah dipenuhi dan juga ratusan penghargaan yang telah diraih.

“Kita tahu bahwa Makassar saat ini memberikan perkembangan yang tidak diperoleh daerah manapun. Kita baru saja mendapatkan 5 penghargaan di tahun ini. Sehingga kita sudah mencapai 178 penghargaan, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Termasuk penghargaan International Mayor of The Year ‘Rising Star’ dari GovInsider Singapura,” ungkap Danny.

Dalam kesempatan tersebut, Danny memaparkan perkembangan Kota Makassar mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga tingkat kepuasan masyarakat Kota Makassar. Dari data yang disebutkan, semua bidang mengalami peningkatan.

Dari segi pertumbuhan ekonomi yang semula hanya 7,39 persen naik menjadi 8,4 Persen. Menurut Danny menaikkan pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar tidaklah mudah, sehingga nilai yang diraih saat ini merupakan capaian luar biasa yang pernah diperoleh.

“Kemudian, inflasi kita, tidak ada sebuah kemajuan tanpa adanya uang yang beredar. Inflasi, kita lihat, 8,51 persen sekarang. Saat saya dilantik sebagai Wali Kota itu hanya sekitar 3,5 persen. Artinya harga harga barang saat ini sudah terkontrol dengan baik, tidak lagi mahal. Kalau ada yang bilang mahal itu hoax,” ujarnya.

Selain itu, angka kemiskinan juga menurun. Dari 4,49 persen menjadi 4,41 persen. Gini ratio (ketimpangan ekonomi) mengalami penurunan dari 0,4 persen menjadi 0,39 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan dari 79,33 persen menjadi 81,13 persen.

“Artinya, dengan peningkatan-peningkatan tersebut, masyarakat kota Makassar sudah tambah cerdas. Apalagi dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita, dulu baru berkisar 0,5 triliun, sekarang sudah 1,3 triliun. Belanja modal,
dulu 45 persen sekarang hampir 71 persen. Lalu, pendapatan bruto, bagaimana uang beredar, dari 100 triliun menjadi 158 triliun,” tambahnya.

Selanjutnya, kata Danny, Pendapatan per kapita awalnya hanya Rp70 juta menjadi Rp103 juta. Kepuasan masyarakat, 61 persen menjadi 81 persen, serta Indeks kebahagiaan Masyarakat, dari 70 persen menjadi 76 persen.

“Semua yang kita lihat hari ini menjadi bagian dari janji janji kami. Tapi tidak mungkin kita mencapai ini tanpa dukungan masyarakat dan juga bantuan dari TNI polri. Walaupun masih banyak kekurangan, tapi itulah yang bisa kita banggakan,” pungkasnya. (*)