Ribuan Milenial Hadiri Festival Muda Memilih di Makassar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kegiatan sosialisasi Pemilu yang dikemas sedemikian rupa demi menggaet pemilih milenial, digelar Kompas TV di Makassar. Acara bertajuk “Festival Muda Memilih” tersebut adalah buah kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang berpusat di gedung Baruga AP Pettarani Unhas pada Selasa (29/1/2019).
Acara tersebut dihadiri oleh ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar.
Puncak acara dihelat talk show bertema “Muda Memilih” dalam dua sesi. Sesi pertama dihadirkan narasumber yaitu Prof. Nurdin Abdullah (Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan), Prof. Armin Arsyad (Dekan FISIP Unhas), Wahyu Setiawan (Komisioner KPU RI) dan Heru Margianto (Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas).
Sementara di sesi kedua dialog menghadirkan Budiman Tanuredjo (Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas), Agung Yudha (Kepala Kebijakan Publik Twitter Indonesia), Okta Wiguna (Line Today Lead), Aan Mansyur (Founder Komunitas Kata Kerja), dan Arif Brata (Komika Makassar).
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengapresiasi kegiatan festival muda memilih tersebut, yang bisa menghadirkan ribuan peserta tidak hanya dari Unhas, tapi dari berbagai universitas. Hal itu menjadi penanda, animo milenial tentang Pemilu cukup besar.
“Event yang mengampanyekan Pemilu ini, sangat tepat untuk menyasar kaum muda,” ucap Prof Dwia di hadapan ribuan peserta.
Dalam sesi dialog, Nurdin Abdullah mengatakan, provinsi Sulawesi Selatan diperkirakan memiliki pemilih milenial lebih 30 persen dari daftar pemilih tetap. Dia berharap pada pemilih muda tersebut selektif dalam menerima informasi. Sebab, posisi mereka cukup menentukan dalam kontestasi politik 2019.
“Di Sulawesi Selatan milenial usia pemilih kita rata-rata anak berprestasi,” kata Nurdin Abdullah.
Mengamini pernyataan Gubernur Sulsel, Armin Arsyad juga menyatakan bahwa kaum milenial sangat menentukan. Mereka merupakan generasi emas bangsa, sebab kaum milenial adalah kalangan mahasiswa yang termasuk golongan intelektual.
“Makanya kaum milenial dipercaya jadi motor penggerak dari lahirnya partisipasi politik otonom dari kalangan muda dan mahasiswa,“ pandang Dekan FISIP Unhas tersebut.
Sementara itu, menurut Heru Margianto mengungkapkan pentingnya rasionalitas kaum muda dalam perspektif politik. Sebab, kaum milenial mudah berganti pilihan sesuai rasionalitas. Namun, masa kini seringkali apatis karena jenuh dengan kegaduhan politik yang tidak substansial.
“Saya melihat politik rasional itu masih dipermainkan, narasi-narasi rasional itu belum banyak dibangun,“ tambah Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas tersebut.
Kegiatan festival ini dirangkaikan dengan beberapa workshop, yakni Fotografi, Workshop Quick Count dan Twitter Disinformasi, Kiat Tepis Hoax dengan Fact, dan Activote: Pemilih Aktif di Era Digital.(*)