GOWA, GOSULSEL.COM – Kamu yang mengaku fans garis keras buah berkulit duri ini pasti tak tahan bila melintas di jalan poros Gowa-Makassar tak jauh setelah melewati gerbang perbatasan kabupaten Gowa dari arah kota Makassar.

Betapa tidak, di pinggir jalan Sultan Hasanuddin, Sungguminasa itu aroma khas durian langsung merasuk hidung. Di situ memang ada lapakan penjual durian yang rame disinggahi pembeli, gegara harga duriannya obral hingga Rp5000 perbiji.

Menurut Ramli Dg. Lallo, salah seorang PNS di Dinas PU Gowa , pemilik lapakan tersebut. Duriannya dijual sangat murah karena ia cuma mengharapkan untung kecil tapi lancar dan banyak.

“Juga karena durian itu cuma tahan dua samapai tiga hari kalau tidak laku bisa jadi busuk,” jelasnya, saat ditemui Gosulsel.com di lapakannya, Selasa (29/1).

Ramli, yang sesekali memantau jualan durian yang diberi nama Istana Durian itu, memercayakan penjualan ke lima orang yang menjaga dan menjual di lapakan.

Menurut Ramli, Istana Durian menyediakan jenis durian lokal dari berbagai harga, mulai dari Rp5000 ribu, Rp10.000 ribu, hingga Rp25.000 ribu tergantung besar kecilnya durian. Rasanya enak

Ia mengakui dalam sehari duriannya bisa terjual hingga seribu biji dalam seharinya dimana lapakan ini dibuka mulai pukul 09.00 pagi sampai pukul 12.00 malam.

Durian yang dijual Ramli berasal dari daerah Luwu Raya yang memang terkenal penghasil durian dan dari daerah provinsi Sulawesi Barat.

” Saya mengambil setiap empat hari sebanyak 5000 biji, memakai mobil truk dina,” beber Ramli.

Warga Pangkabinanga, Pallangga Kabupaten Gowa ini sudah memulai usahanya sejak tahun 90’an hingga sekarang dan sudah memiliki lima cabang di Sulsel.

Selain enak dan harum, bisnis jual durian yang dilakoni Ramli ini cukup menggiurkan keuntungannya. Bila dari seluruh cabangnya dalam sehari menghabiskan seribu biji dengan harga Rp10 ribu perbiji saja, maka omzet perharinya mencapai Rp10 juta .(*)

(Reporter: Pyo/Gosulsel.com)

---