Kantor Disdukcapil kabupaten Gowa, siap mengganti dokumen berharga korban banjir di Gowa, Jumat (1/2/2019)

Disdukcapil Gowa Ganti Dokumen Kependudukan Korban Bencana Alam Yang Rusak Atau Hilang

Jumat, 01 Februari 2019 | 13:36 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Pasca banjir dan lonsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Gowa, tak sedikit banyak warga yang ruska atau kehikangan dokumen kependudukannya.

Kapala Dinas Kepedndukan dan Catatan Sipil Ambo mengatakan, sejak
kejadian bencana alam di Gowa pada Selasa 22 Januari 2019 dimana terdapat ribuan masyarakat Gowa terdampak banjir di wilayah Kecamatan Pallangga dan sekitarnya juga ratusan warga terdampak longsor di beberapa dataran tinggi Gowa.

pt-vale-indonesia

Oleh karena itu, kata Ambo Dinas Dukcapil Gowa mengambil langkah untuk mengantisipasi kepemilikan dokumen kependudukan warga korban bencana tersebut.

“Iya kami mengambil beberapa langkah antara lain menyampaikan kepada para camat melalui media WhatsApp untuk dapat mengkoordinir warga-warganya (korban bencana) bilamana warga tersebut dokumen kependukannya hilang atau rusak,” ujarnya.

“Jadi kami minta agar data warga dibuat dan diserahkan kolektif yang ditangani aparat terbawah. Jadi ada data kolektif keseluruhan warga korban yang masih hidup. Nanti akan kami buatkan KTP-el yang baru demikian juga KK dan akte lahir serta dokumen kependudukan lainnya. Untuk memudahkan pencarian data base maka setiap nama korban dilengkapi nama orangtua dan tanggal lahir. Jika lengkap dengan nama.orangtuanya maka akan mudah data base terbaca. Kita akan ganti KTP-elnya dan lainnya dengan kartu baru,” sambungnya.

Selain menunggu penyerahan nama-nama warga korban bencana dari para camat, Ambo juga mengatakan pihaknya proaktif mendatangi posko-posko pengungsian dan menyampaikan secara langsung kepada para pengungsi untuk tidak cemas kehilangan dokumen kependudukannya saat bencana terjadi sebab semuanya akan diganti baru.

“Warga korban yang mau datang langsung ke kantor Dukcapil bisa juga tapi tetap harus ada pembuktian dari pemerintah setempat bahwa warga tersebut adalah benar korban bencana alam. Pasalnya kami takutkan ada warga bukan korban bencana yang menggunakan kesempatan ini,”

Ambo juga mengimbau kepada masyarakat korban bencana agar tidak mudah menginputkan data dirinya jika ada oknum yang turun dan mengaku bisa menguruskan KTP-el dan lainnya.

“Kami dari Disdukcapil akan turun sendiri. Jika ada orang ngaku-ngaku tidak usah diladeni. Kita takutnya ada yang manfaatkan kondisi dan boleh jadi menyurih bayar padahal gratis,” harap Ambo.