Gubernur BI Minta Pemerintah Sulsel Permudah Ijin Investasi dan Usaha
MAKASSAR, GOSULSEL.COM–Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mempermudah ijin investasi dan usaha. Dengan begitu, prosedur ekspor dapat berjalan dengan lancar.
Hal ini diungkapkan dalam acara dinner talk Gubernur Bank Indonesia dengan tema “Perekonomian Indonesia: Prospek dan arah bauran kebijakan” di The Rinra Hotel Makassar, Jl. Metro Tanjung Bunga, Kamis (31/1/2019) malam.
“Kita melihat dari kondisi global yang ada sekarang membuat kita harus semakin kerja keras tahun ini. Karena dampak global tahun ini lebih terasa di sektor real khususnya bagaimana kita mendorong ekspor termasuk di kawasan Sulawesi Selatan.
Ia menuturkan, pertumbuhan ekonomi dunia saat ini cenderung menurun. Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2018 diperkirakan 3,73 persen, sedangkan pada 2019 pertumbuhan ekonomi global turun ke level 3,70 persen.
“Amerika serikat yang tahun lalu tinggi sekali, tahun ini diperkirakan menurun. ekonomi Uni Eropa dan China akan tumbuh melandai dari tahun 2018 ke 2019,” ujarnya.
Selanjutnya, ia juga memprediksi tahun ini permintaan terhadap komoditas ekspor menurun. Artinya, sumber pertumbuhan dari eksternal juga ikut menurun. Oleh karenanya, ia mengharapkan pemerintah mampu mencari sumber pertumbuhan lain dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Apalagi harga komoditas tahun 2018 masih naik. Tembaga, aluminium, nikel, tahun kemarin masih naik. Tahun ini hampir komoditas ekspor kita itu akan menurun. Jadi bukan hanya permintaannya menurun, tetapi juga komoditas kita harganya turun,” papar Perry.
Untuk itu, ia mengharapkan agar stabilitas dan ketahanan perekonomian perlu diperkuat. Selain itu, saya saing dan produktivitas perusahaan terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ke tingkat lebih tinggi. Ia juga mengingatkan agar sinergi kebijakan antar otoritas menjadi kunci dalam upaya memperkuat struktur nasional.
“Koordinasi bank Indonesia dengan pemerintah akan terus dilakukan agar bisa mendorong ekonomi kita dan juga bisa menjaga stabilitas. Khususnya bagaimana mendorong ekspor dan mengurangi impor serta mendorong pariwisata,” ujarnya.
“Prosedur itu dipermudah. Komoditas juga harus kita dorong, untuk mendukung ekonomi kita. terus kita melakukan koordinasi antara pemerintah, BI dan OJK termasuk juga penyediaan prosedur termasuk kebijakan-kebijakan lain,” pungkasnya. (*)