Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASITA Sulsel di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (2/2/2019)

Kembangkan Pariwisata di Sulsel, Gubernur Ingin ASITA dan Dispar Saling Sinergi

Sabtu, 02 Februari 2019 | 18:27 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menginginkan Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) bersinergi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam hal pengembangan pariwisata di Sulsel.

Hal ini diungkapkan dalam sambutannya pada kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASITA Sulsel di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (2/2/2019).

pt-vale-indonesia

Ia mengungkapkan, pariwisata merupakan salah satu faktor penting untuk mengembangkan perekonomian di Sulsel. Untuk itu, menciptakan kawasan wisata yang nyaman perlu ditingkatkan ke depannya.

“Pariwisata itu sebenarnya iklan yang paling menjual. Makanya, harus disiapkan kawasan wisata yang bagus termasuk menciptakan kenyamanan, keamanan, infrastruktur serta fasilitas umum dan juga restoran,” ujar NA.

Menurutnya, destinasi wisata yang kurang menarik akan menjadi promosi yang buruk serta menyebabkan penurunan industri pariwisata yang ada. 

“Oleh karena itu, di tahun 2019 ini kita mulai tata dengan baik. Orang berkunjung ke Sulsel karena ada rest area. Orang kemana-mana bisa mampir. Terus kalau di Toraja harus ada kuliner halal. Maka, turis-turis domestik itu akan semakin banyak,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Nurdin Abdullah meninginkan agar kepala Dinas Pariwisata bukan lagi dari kalangan birokrat, tetapi para pelaku wisata yang punya mindset mengemas pariwisata dengan baik.

“Pariwisata ini gak bisa dikelola dengan model-model birokrat. Jadi meski dia berstatus PNS, tapi lebih kepada mindset korporasi. Dia bisa marketing, punya inovasi yang luas serta punya hati di pariwisata,” tuturnya.

Dengan begitu, pendekatan korporasi yang dilakukan pemerintah bisa menyentuh langsung ke masyarakat serta mampu bersinergi dengan ASITA ataupun asosiasi perhotelan lainnya.

“Oleh karenanya, Dinas Pariwisata di Pemprov, Pemkot ataupun Pemkab ini lebih banyak turun ke lapangan daripada di kantor untuk mengamati. Sehingga pada saat penyusunan anggaran bisa lebih paham terkait kebutuhan-kebutuhan pariwisata kita,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD ASITA Sulsel, Didi Leonardo Manaba menyambut baik saran dari gubernur. Dirinya optimis dengan pembangunan-pembangunan yang saat ini digenjot oleh pemerintah mampu menarik lebih banyak wisatawan yang berkunjung.

“Saya salut dengan apa yang dilakukan Pak Gubernur. Karena beliau memikirkan betul apa yang kita butuhkan di Sulsel ini untuk pengembangan pariwisata,” jelasnya. 

ASITA juga menginginkan beberapa destinasi wisata di Sulsel lebih bervariatif agar wisatawan bisa betah dan berlama-lama tinggal di Sulsel.

“Kita ingin multiplier effect-nya bisa lebih terasa juga ke masyarakat. Kita berfikir juga masyarakat bisa menikmati. Kalau semuanya dibenahi mulai dari infrastruktur dan fasilitas lainnya, kita optimis kawasan pariwisata ini bisa terjual,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA